KOMUNIKASI PENGASUHAN ANAK (KPA)
Bagian 1
By. Endah Yuliani
😊😣🤗😘😠😐😳😷😏
Sahabat surga....
Dalam komunikasi pengasuhan anak dikenal 2 kelompok gaya komunikasi.
1. Penghalang komunikasi
😠mengancam
😠memerintah
😠menyalahkan
😠meremehkan
😠membandingkan
😠mencap
😠membohongi
😠mengkritik
😠menyindir
9 gaya komunikasi di atas... sangat populer karena sering kita dengar dalam komunikasi orangtua kepada anak. Padahal gaya komunikasi tersebut tidak hanya tidak efektif dalam membangun karakter anak, tetapi bahkan membunuh karakter anak. Kekerasan verbal yg dilakukan orangtua dengan gaya tersebut menimbulkan perasaan: marah, dendam, putus asa, kecil hati/ tidak pede, takut, serta sikap2 tidak jujur, membangkang, membantah, apatis, kepatuhan sesaat dll.
Bahaya berikutnya bila kita para orangtua sering menggunakan gaya di atas... bayangkan bhw anak2 kita akan merekam dalam alam bawah sadar mereka dan kemudian anak kita akan menirunya ktk mereka berkomunikasi dg kita, orang lain dan kepada anak2 mereka kelak ketika menjadi orangtua. Maukah kita mewariskan pendidikan yg salah?
Naudzubillahi mindzalik.
2. Pembuka komunikasi.
Ada 6 gaya komunikasi dalam Al Qur'an, yaitu:
😊 Qaulan layyina
😊 Qaulan sadiida
😊 Qaulan baligha
😊 Qaulan ma'rufa
😊 Qaukan kariima
😊 Qaulan maytsura
Gaya komunikasi verbal di atas direkomendasikan oleh Allah di dalam Al Qur'an dan pasti dijamin efektifitasnya. Dan akan lebih dahsyat hasilnya bila disertai komunikasi non verbal berupa: pelukan, cium sayang, tepukan bahu/ punggung bagi laki2, elusan kepala... yg dilakukan dg penuh cinta.
Berikut gaya komunikasi dalam Qur'an.
QAULAN SADIIDA
(Perkataan yg lurus, benar)
☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Sahabat surga....
Belajar dari nabiyullah Isma'il 'alaihissalam...
Sebuah sosok generasi penerus perjuangan yg berbakti, sholih, dan memenuhi tanggung jawab penuh sebagai seorang yg dewasa SEJAK BALIGHnya. Yg tidak terguncang jiwanya di usia "remaja". Seorang yg teguh, kokoh, dan terbentuk karakternya sejak mula. Bagaimana bisa....
Karena dalam mendidik puteranya nabi Ibrahim menggunakan pola asuh dialogis dengan menggunakan perkatan yg benar...
Sebagaimana di dalam Al Qur'an QS. An Nisa': 9.
(Dibuka sendiri aja ya...)
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Contoh....
Kepada Ismail yg berumur 10 tahun nabiyullah Ibrahim berkata...
"Wahai anakku... sesungguhnya aku bermimpi seolah2 aku menyembelihmu. Bagaimana menurutmu"
Dan kmd dijawab...
"Wahai ayah lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu.. InsyaAllah engkau akan mendampatiku termasuk orang yang sabar..."
Ini adalah contoh qaulan sadiida... perkataan yg benar yg disampaikan dg lembut tanpa mengurangi harga diri anak. Sesuatu yg jelas sebuah kewajiban... disampaikan secara benar/ tanpa ada yg ditutupi tetapi membangun harga diri anak dengan pernyataan dialogis.."bagaimana menurutmu"
🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬
Contoh kontekstual:
Contoh 1
Ketika meninggalkan anak pergi, spy berhasil meninggalkan "tanpa menangis" yg sering dilakukan orgtua adalah "nylimur" kan anak. Hal ini seolah membuat aman kita pergi. Dan anakpun tdk menangis. Tapi... sebetulnya kita sedang menipu dan mengkhianatinya.
Dengan qaulan sadiida.... sebaiknya kita berpamitan baik2 padanya, mencium keningnya penuh kasih sayang, dibisikkan: ibu doakan kamu selalu dijaga Allah, tetap menyayangi tanpa marah, dan segera pulang untuknya. Meski menangis, anak kita telah mendengar qaulan sadiida, dan kelak smg ini menjadi pilar kekokohan akhlaknya.
Alangkah indahnya qaulan sadiida.
Contoh 2
Ini kisah 2 anak penyuka minum susu. Anak yg satu sering dibangunkan subuh oleh ibunya dg kalimat:" nak, cepat bangun! Nanti kalau bangun ibu bikinkan susu deh". Maka saat bangun... anak akan berteriak... "mana susunya...". Dan dr kejauhan terdengar jawaban..."iyaa sebentar yg sabar"..
Bandingkan dengan...
Ibu dari anak yg satunya hanya mengambil urutan berbeda. Ibunya sdh menyiapkan susu di meja kamar, kemudian mengatakan: "bangun nak, di meja belajar sudah ibu siapkan susu untukmu". Maka... anak akan terbangun dengan senyum... "terima kasih ibu, love u".
Sama2 yg dilakukan, sama2 berjuang membangunkan, tapi qaulan sadiida membuat setiap aksi kita lebih mulia dan berkesan di hati. Anak melaksanakan hal yg kita harapkan dan yg lebih penting belajar ketulusan tanpa pamrih.
Ah... qaulan sadiida... indah ya sahabat surga.
Saling mendoakan semoga kita bs istiqomah melakukannya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Wallahu a'lam bishowwab...
Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua selalu dalam kebaikan....
😍✊🏻😍✊🏻😍✊🏻😍✊🏻😍
Salam semangat tak terbatas.
Boleh lelah tapi jangan menyerah.
#long_life_education
#my_parents_my_heros
Sumber : WA. Sumber aslinya tidak tahu.
0 Comments:
Post a Comment