Hidangan Mata

Keterangan: Silahkan ganti tulisan berwarna merah dengan Url alamat blog anda. Pengaturan di atas berfungsi layaknya widget Recent Posts. Jika ingin menampilkan artikel-artikel berdasarkan label tertentu, anda bisa ganti kode false (ditandai warna hijau) dengan label (kategori) pilihan di blog anda. Contoh: tagName:"Kesehatan" 10000 (warna biru) untuk kecepatan pergerakan slider. Anda bisa merubahnya agar lebih cepat atau lebih lambat. Misal ganti menjadi 8000 agar lebih cepat atau 12000 agar lebih lambat, dst. 5. Jika sudah diatur semuanya, silahkan simpan dan lihat hasilnya. Kalau anda menghendaki agar tampilan slider ini hanya muncul di tampilan beranda (home) blog saja, silahkan baca postingan saya berikut ini: Cara Menyembunyikan atau Memunculkan Widget Hanya pada Tampilan Beranda Blog. Demikian. Semoga bermanfaat. Labels: Blogging Thanks for reading Cara Mudah Membuat Slider (Slide Show) Keren di Blog, Cukup Satu Langkah. Please share...!

Thursday 30 July 2020

Bekas Air Mandikan Jasad Kanjeng Nabii S'AW Lenyap Ke Mana ... ?

[10/7 06.27] +62 813-3552-5852: HADITS KE-1244

وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( اَلظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Kedholiman ialah kegelapan pada hari kiamat." Muttafaq Alaihi.

Satu hari satu hadis
Maibit 10072020
[10/7 08.23] +62 812-3592-2277: 💕💕 *Hati (Itu) Raja*


Dunia begitu luas. Kita saja yang kerap mempersempit makna dengan mengabaikan ragam nikmat yang ada.

Lupa bersyukur lalai bersabar. Serta tidak merasa puas pada apa yang dimiliki.

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

إذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُوْعٍ ** فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاءُ

Sekiranya engkau memiliki hati yang senantiasa qana'ah. Maka engkau dan raja dunia akan sama setara.

Fokus pada piring pribadi. Bukan sibuk memperhatikan isi piring orang lain. Betapa kecukupan hati akan menuntun kita jadi raja bagi diri sendiri.


💐🔸🔹🔹
[10/7 13.59] +62 813-3552-5852: 🌹🌿*Kemanakah Perginya Air Bekas Memandikan Jasad Suci Rasulullah Saw?*🌹🌿

Pada kisaran tahun 90-an, dalam sebuah Muktamar Tingkat Dunia yang diselenggarakan di Mesir, muncul pertanyaan dari Syeikh Mutawwali Asy-Sya'rawi tentang kemanakah perginya Air bekas Memandikan Jasad Rasulullah Muhammad Saw?.

Semua peserta Muktamar yang merupakan para Ulama perwakilan dari berbagai Negara itu tak ada yang mampu menjawab. Karena pertanyaan tersebut menarik dan belum pernah dibahas dalam sejarah Islam sebelumnya, maka sang pimpinan Muktamar meminta waktu untuk mencari jawaban tersebut. Beliau berkata bahwa besok Beliau akan menemukan jawabannya.

Sepulangnya dari Muktamar, sang pimpinan langsung masuk ke perpustakaan dan membuka seluruh Kitab, guna mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Namun setelah semua Kitab dibuka, tak ada satupun kalimat yang membahas pertanyaan tersebut. Karena kelelahan, akhirnya pemimpin Muktamar tertidur. Dan saat tidur itulah beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah Saw yang sedang bersama seorang pembawa Lentera.

Pemimpin Muktamar itupun menggunakan kesempatan tersebut untuk meminta jawaban yang dicarinya langsung kepada Rasulullah Saw. dan Rasulullah Saw memberi Isyarat agar Beliau bertanya kepada pemegang Lentera disampingnya, "Tanyalah kepada Shohibul Qindil (Lentera)."

Shohibul Qindil menjawab :
"Air tersebut naik ke Langit dan turun kembali ke Bumi bersama Hujan. Setiap Tanah yang dijatuhi Air tersebut, maka dikemudian hari akan didirikan sebuah Masjid".

Keesokan harinya, berdirilah sang pemimpin Muktamar untuk memberikan jawaban tentang perginya Air bekas Memandikan Jasad Rasulullah Saw. Dan Semua yang hadir terkagum-kagum atas jawabannya.

Syeikh Mutawwali yang mengajukan pertanyaan tersebut, bertanya lagi : "Darimana engkau mengetahuinya?".

Sang pimpinan Muktamar menjawab : "Dari seseorang yang saat itu sedang bersama Rosululloh dalam mimpiku semalam".

Syeikh Mutawwali bertanya lagi : "Apakah ia membawa Qindil?".

"Bagaimana engkau tahu?", tanya balik sang pimpinan.

"Karena akulah Shohibul Qindil tersebut". Jawab Syeikh Mutawwali.

Kisah tersebut amat masyhur di kalangan ulama’, terlebih di Mesir. Meskipun banyak saksi mata yang menyaksikan langsung peristiwa ini, namun ulama’-ulama’ dari Wahabi yang kala itu hadir, tidak sedikitpun memepercayai kisah ini, kecuali Syeikh Umar Abdul Kafi. Karena beliau sendiri telah banyak menyaksikan karomah dalam diri Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi.
Wallohu A'lam.

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

0 Comments:

Post a Comment