Fenomena meledaknya jajanan pasar "tidak Islami" bernama Klepon yang memuncratkan isinya kemana-kemana, adalah eskalasi kejenuhan kita terhadap tingkah banyak orang yang terlalu gampang menggunakan sentimen agama.
Jika masyarakat bereaksi cepat terhadap meme "Klepon Tidak Islami" itu, tentunya tidak bisa disalahkan. Karena masyarakat awam sudah mulai jenuh dengan bombardir fatwa agama yang seringkali menyudutkan orang lain. Penghakiman di sana-sini yang berujung kepada pengkafiran.Kita selama ini sudah terlalu sering digiring paksa dengan "Arabisasi" budaya, dan pada isu Klepon inilah pemberontakan itu akhirnya "muncrat di dalam" uuah. Ada yang menuding isu ini dibuat untuk memecah belah umat Islam - entah. Tapi yang jelas beberapa lontaran sejenis Klepon ini sudah seringkali terjadi dan bukan hanya sekedar isu. Kita tentu masih ingat dengan berbagai jurus dagang *Islami dan Syariah* yang pada akhirnya hanyalah teknik pemasaran. Beberapa diantaranya bahkan terkesan menggelikan, semisal Telor ayam yang ditelorkan dengan lantunan Murottal, air mineral Syari'ah, Peci hijrah dan sempak Islami. Belum lagi lagu anak-anak yang dianggap menggerus keimanan.
Dilain pihak beberapa orang menggugat kebangkitan intelektual Islam yang sudah sekian abad meredup, sembari menghakimi legenda ilmuwan kedokteran terkenal abad pertengahan, Ibnu Sina, *sebagai orang kafir.* Ibnu Taimiyah mengkafirkannya melalui "Al-Jawabus Shahih", lalu para pengikutnya mengamininya. Demikian juga Al-Farabi, pencipta notasi musik melalui kitabnya "Al-Musiqa al-Kabir", yang juga dikafirkan karena alat musik diharamkan oleh mereka.
Melalui agenda Turba ke SMPI Ma'arif NU Rengel, Selasa 21 Juli 2020, KH. Ahmad Damanhuri selaku Rois Syuriah MWCNU kecamatan Rengel berpesan "Tentunya, hari ini kader-kader NU harus mampu mewakili generasi muslim yang waras dan lebih tampil mendominasi bicara hasanah keagamaan dengan otentitas dakwah "ala" Ahlussunnah wal Jamaah Annahdhiyyah". Pada kesempatan ini, beliau juga mengajak seluruh ranting Nahdlatul Ulama se-kecamatan Rengel supaya lebih waspada lagi terhadap virus-virus aqidah yang menyimpang. Terlebih strategi dagang mengatasnamakan agama.
Dewasa ini, semakin banyak sentimen agama yang mengepung umat di negara kita dalam ordonansi yang aneh, yang justru makin kelihatan lucu jika menghubungkan isu *Klepon* dengan banyak hal, terlebih ke urusan politik dan agitasi. Terlalu jauh. Reaksi gaduh ini justru terjadi karena sebagian orang sudah terlalu liar menjejali kita dengan pemikiran: bahwa budaya Arab adalah budaya Islam. Tafsir mereka adalah yang paling benar, yang berbeda dengannya pasti Syi'ah dan liberal. Kecuali Apple dan Android, ini jelas Islami - alat penting untuk mencaci maki dan mengafirkan orang lain.
Salam hormat dari saya, anggota baru LTN MWCNU Kec. Rengel : *M. Khoirus Syifa'* 🙏
0 Comments:
Post a Comment