Do'akanlah Selalu Kepada Ahlul Qobri Baik Orang Tuanya Maupun Bukan, Keluarganya Maupujn Bukan. !

NABII MUHAMMAD S'AW betsabda lewat Al Haduits di bawah ini :

Apakah yang dikirimi do'a itu hanya berlaku untuk Orang Tua yang telah wafat ? 

Tidak. Bilamana hanya berlaku untuk Orang Tua,  maka Kaum Muslimiin wal Muslimaat yang bukan (Anak2nya dan Keluarganya) tentu Ummatul ISLAAM tidak diwajibkan ikut :

1. Memandikan, 

2. Mengkafani, 

3. Menyolati,  dan

4. Mengkuburkannya. 

Meskipun bukanlah Fardlu 'Ain alias hanyalah Fardlu Kifaayah,  namun bilamana tidak afa satupun yang melskukannya maka berdosalah seluruh Ummatul ISLAAM.

Do'a bacaan Al Qur-aanul ul Kariim bisa sanoaikah pahalanya ke Ahlul Qobri  ?

Bisa.  Bilamana tidak bisa maka ketika Sholaatul Janaazati tifak perlu pakai Suuroh Al Fasthihah.  Bukankah Al Faatihah bagisn dari Aayatul Qur-aan dan bahkan sebagai :

1. Ibukotanya Al Qur-aanul Kariim,

2. Raja Ratunya seluruh suuroh dan aayah dari 30 juz Al  Qur-aanul Kariim,

3. Raja Ratu dari seluruh Kitaab Agama Samaawii, 

4. Raja dari segala jenis do'a. 

Bukankah ada Al Hadiits h as ng berbunyi ?!

إذا مات ابن أدم  إنقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية أو علم ينتفع به  أو ولد صالح يدعوا له

Berarti yang punya kewajiban mendo'akan itu hanyalah Anak-Anak dari Orang Tua yang telah wafat tadi. 

Itu daliil umum dan berlaku untuk seluruh Kaum Muslimiin wal Muslimaat.

Itu berbunyi إذا مات ابن أدم (Bilamana telah mati Anak Cucu Adam) dan tidaklah berbunyi bilamana telah  mati Orang Tua dari Di Anak atau bilamana yelah ati Ayahnya atau Ibinya atau Ayah Ibunya..

Al Hadiits di atas tidak diawali dengan :

إذا مات أباه. (Bilamana telah Mati Ayahnya)

إذا مات أبه. (Bilamana telah Mati Ayahnya )

إذا مات أمه. (Bilamana telah Mati Ibunya)

إذا مات والديه (Bilamana telah Mati Ayah Ibunya)

Bilamana tetap Meyakini itu daliil hanya berlaku untuk Sang Anak kepada Orang Tanya,  ya silahkan :

Mandikan sendiri kalimatnya. 

Kafani sendiri janazahnya.

 Sholaatu sendiri janazahnya. 

Kuburkan sendiri kalimatnya. 

Do'akan sendiri janazahnya. 

Tidak perlu adanya ta'ziyyah, kan tiada guna,  toh into ta'ziyyah kan menghibur Anak-Anaknya dan mendo'akan Anak-Anaknya dan yang telah wafat Tadi. 

Kan tidak seperti itu ...  !

لَمَّا مَاتَ النَّجَاشِيُّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَغْفِرُوا لَهُ

```*"Setelah An Najasyi meninggal dunia, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Mintakanlah ampunan untuknya'!*" 

{HR.An Nasai 2014}```

```*Orang yang sudah meninggal senantiasa menunggu doa-doa anggota keluarganya dan saudara muslim yg lain*```

```*Sepatutnyalah ketika kita melihat atau mendengar orang meninggal atau melewati pemakaman umun mendoakan mereka*```

 واعف عنه وأكرم نُزُله. ووسع مُدخله. واغسله بالماء والثلج والبرد ، ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس ، وأبدله داراً خيراً من داره ، وأهلاً خيراً من أهله وزوجاً خيراً من زوجه وأدخله الجنة وأعذه من عذاب القبر ومن عذاب النار

```Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah dia dengan air, salju dan embun. Sucikanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana pakaian disucikan dari najis. Gantikan untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, gantikan untuknya keluarga yang lebih baik dari keluarganya, gantikan untuknya isteri (pasangan) yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ke dalam surga dan lindungilah dia dari azab kubur dan azab neraka.```

```Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senanantiasa mengampuni khilaf & dosa kita, keluarga kita, orang tua kita, saudara2 muslimin muslimat kita baik yang masih ada maupun yang sudah meninggal dunia```

Categories: Ahlul Qobri