HARTABUTA :
Kamis, 25-1-2024.
KH. ‘ABDULLOOH AFFANDII ZAINAL MA’AARIF SHOOLIHUUUN (KH. SHOOLIHUUUN)
Pendiri & Pengasuh PP. Beron I (1927 – 1958)
Nama Saat Kecil :
'Abdullooh Affandii.
Nama Saat Dewasa dan Kiyai :
'Abdullooh Affandii Zainal Ma'aarif Shoolihuuuuuun
( الشيخ الحج عبدالله افندي زين المعارف صالحون)
Panggilan Kebesaran :
Asal-Usul :
Secara singkat, beliau masih Dzurriyyah dari Wali Songo terutama Sunan Ampel , Putera-Puterinya & Para Menantunya terutama Sultan Demak Bintoro I “Syah Alam Akbar (Raden Patah bin Brawijoyo V”, Sunan Giri ‘Ainul Yaqiin (Raden Paku Joko Samudero), Sunan Kalijogo lewat kolaborasi pernikahan Para Dzurriyyah lewat Kerajaan Mojopahit, Kadipaten Tuban, Kesultanan (Demak Bintoro, Pajang, Mataram) & pecahannya yakni Kesunanan Pakubuwonoan Surakarta, Solo, Kesultanan Hamengkubuwonoan Ngayogyakarta, Kadipaten Mangkunegara Solo, Kadipaten Paku Alaman Ngayogyakarta, Kadipaten (Banyumas, Purbalingga, Banjaarnegara, , Kesultanan Bima NTB, dll.
Notice :
Yang ditulis di bawah ini yang terkait dengan tahun kelahiran masih perlu revisi bilamana terbukti data tahun kelahiran belum valid ... !!!
Lahir, Wafat dan Usia :
Perkiraan I, lahir tahun 1863, wafat tahun 1958 dalam usia 95 tahun.
Perkiraan II, lahir tahun 1858, wafat tahun 1958 dalam usia 100 tahun.
Masa Kecil :
1-10 tahun di Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara (pecahan Kadipaten Banyumas Era Kesultanan Mataram), Propinsi Jawa Tengah.
Masa Nyantri :
Usia 10 tahun – Sekitar 30 tahun di PP. Kademangan yang
diasuh oleh Syaichunaa KH. Choliil Sepuh
Bangkalan-Madura.
Sekitar 30-37 tahun di PP. Langitan di bawah asuhan KH. Ahmad Choziin
(Teman akrab Yunior di Bangkalan) yang kelak menjadi Mas Iparnya.
KH. Ahmad Choziin (No.1 dari 7 Bersaudara) bin KH. Syihaabuddiin Kauman Rengel bin KH. Syuhadaa’ Kauman Rengel
Menikah :
Sekitar 1909.
Ibu Pertama Siti Faathimah Awwal/Uulaa (No.7 dari 7 Bersaudara) binti KH. Syihaabuddiin Kauman Rengel bin KH. Syuhadaa’ Kauman Rengel.
Anak :
1. Wafat saat kecil sekitar 1910.
2. Wafat saat kecil sekitar 1912.
3. Pakde Zainal 'Aabidiin 1914. Domisil pertigaan Ngerong-Rengel. Makam Kirut-Rengel bersama Isteri ‘Nyai Siti Hindasah”..
4. Bude Bandiyyah 1917. Domisili Beron. Makam THOWISO bersama putera No. 3 “Kiyai ‘Imroon dan Cucunya “Agus ‘Afiifuddiin”. Sang Suami ‘Kiyai Mu’thii di Pekalongan-Jawa Tengah.
5. Pakde Subakir 1920. Domisili Beron, depan samping Masjid Taqwaa Beron yang di masa KH. Shoolihuuun merupakan Mushollaa Pondok Pesantren. Makam THOWISO bersama Isteri ‘Nyai Siti Maknuunatin”.
6. Bapak Ma'muur 1925. Domisili Beron pindah Panjunan-Tasikmadu-Palang-Tuban. Makam Tasikmadu.
7. Paklik Jawaahir 1928. Makam THOWISO bersama Isteri ‘Nyai Zainab”.
8. Paklik
Bayyinan Fahrur Rozii 1931. Makam THOWISO bersama Isteri ‘Nyai Siti
Mashfuufatin”.
9. Paklik Badar Sunaryo 1935. Domisili dan makam di Ngino-Semanding-Tuban.
***** Terputus Karena Isteri I. Siti Faathimah Awwal/Uulaa binti KH. Syihaabuddiin Kauman Rengel Wafat dan Mbah Kakung Hidup Menduda Selama 7 tahun ****
🔽
Lalu baru menikah lagi dengan Keponakan Kandung Isteri I (Puteri Kakak Kandungnya) yakni Siti Faathimah Tsaanii binti H. 'Abdur Rohmaan Kauman Rengel bin KH. Syihaabuddiin.
Dari Isteri II Siti Faathimah binti H. ‘Abdur Rohmaan Kauman Rengel bin KH. Syihaabuddiin Kauman Rengel bin KH. Syuhadaa” Kauman Rengel memiliki putera :
Data tahun kelahiran masih butuh klarifikasi ulang.
10. Bulik Kunti Badii'ah 1937-Wafat usia 15 tahun sekitar tahun 1952. Makam
THOWISO.
11. Paklik Abuu Nazaruddiin 1940. Domisili Tuban, Sengkaling Malang, Tuban.
12. Paklik Zainuddiin 1948. Wafat usia 15 tahun sekitar 1963. Makam THOWISO.
13. Paklik Zainur Rohmat 1954. Domisili Sumber Pasir-Tumpang-Malang.
14. Bulik Juwairiyyah 1957. Domisili Jatirogo belakang Pasar dekat Setasiun Kereta Api (masa lampau).
Sanad Ke'ilmuan Berdasarkan Tokoh :
KH. Shoolihuuuuuun --> Syaichunaa KH. Choliil Sepuh Bangkalan-Madura --> Imaam Nawawii Al Bantaanii --> Syaich Choothib Sambas Al Minangkabawii --> Syaich Zainii Dahlan --> Syaich Ahmad Daasuuqii --> Syaich Ibriohiim Al Baijuurii --> Syaich 'Abdullooh As Sanusii --> Syaich 'Aduddiin Alizjii --> Syaich Muhammad bin 'Umar Fahrurrozii --> Syaich 'Abdut Taarich Arrestanii --> Syaich Abuu Haamid Muhammad Al Ghozalii --> Syaich Abdul Malik Imam Haroomain Al Huwainii --> Syaich Abuu Bakar Al Baqiilaanii --> Syaich Abdullah Albahily --> Syaich Abuu Hasan Al Asy'aarii --> Syaich Abu 'Alii Al Juba'ii --> Syaich Abuuu Haasyim Al Juba'ii --> Syaich Abuu Ghud'i Al Alaf --> Syaich Ibroohiim Annadhom --> Syaich Amiir bin 'Ubaid --> Imaam Washiil bin Atho' -->Muhammad bin 'Alii --> Sayyidinaa 'Alii bin Abii Thoolib KW --> MUHAMMAD NABIIYULLOOH ROSUULLULLOOH S'AW.
Gaya/ Model ‘Aqiidah ISLAAM Yang Dianut :
Penganut Madzhab Asy’ariyyah & Al Matuuridliyyah yang dipelopori oleh Imaam Abuu Hasan Al Asy’arii dan Imaam Al Matuuridlii.
Gaya/ Model Fiqih ISLAAM Yang Dianut :
Penganut Madzhab “Maliki, Hanafii, Syaafi’ii, Hambali” dengan Madzhab Utamanya Madzhab Syaafi’ii.
Gaya/ Model ORMAS Sosial Keagamaan Yang Dianut :
NU (Nahdlotul ‘Ulamaa”) yang didirikan oleh Adik Yuniornya di PP. Kademangan Syachunaa KH. Choliil Sepuh, Banhkalan-Madura-Jawa Timur yakni Hadlroutusy Syaich Haasyim Asy’arii, PP. Tebuireng-Jombang-Jawa Timur.
Pondok Pesantren Beron :
Pendiri dan Pengasuh I PP. BERON sekitar 1927-1958.
KH. 'ABDULLOOH AFFANDII ZAINAL MA'AARIF SHOLIHUUUUN
( الشيخ الحج عبدالله افندي زين المعارف صالحون)
Biasa dipanggil MBAH YAI SHOOLIHUUUUN.
A. Karakteristik KH. Shoolihuuun :
1. Di bidang Fiqih ISLAAM menerapkan Madzhab “Maliki, Hanafii, Syaafi’ii, Hambali” dengan Madzhab Utamanya Madzhab Syaafi’ii.
2. Di bidang ‘Aqiidah ISLAAM menerapkan ‘Aqiidah Asy’ariyyah & Al Matuuridliyyah.
3. Tubuh tidak terlalu tinggi maupun pendek.
4. Berwibawa sebagai Kiyai Sesepuh Panutan Kabupaten Tuban setelah KH. Ahmad Choziin PP. Langitan wafat tahun 1921 M.
5. Perkataannya kalem dan santun.
6. Penyabar dan penyayang terhadap Santri dan Sesama.
7. Bilamana sedang berdzikir berwirid lama.
8. Tidak banyak bicara kecuali diperlukan.
9. Kuasai 'Ilmu Pengobatan Terapi Ilaahiyyah baik Penyakit Kasar (Nyata) dan Halus (Ghoib).
10. Diberi anugerah sekian % 'Ilmu Kanuragan Kasar (Nyata) dan Halus (Ghoib) sehingga Pakar Penetralisir Tempat-Tempat Angker.
11. Mandi (Ampuh) Pengucap yang merupakan karakteristik Orang-Orang Sepuh Masa Silam terutama Para Santri Syaichunaa KH. Choliil Sepuh Bangkalan Madura.
12. Setiap akan tidur selalu sempatkan Baca Al Qur-aanul Kariim.
13. Istiiqoomah Sholaatul Lail.
14. Melawan Penjajah Belanda dan Jepang secara tidak terang-terangan tetapi sebagai tempat curhatan dan tempat perlindungan Para Pejuang sekaligus kasih bekal 'Ilmu Kanuragan dan Do'a-Do'a Keselamatan.
15. Sufismenya/Tashowwufnya mengikuti Syaich 'Abdul Qodiir Al Jailaanii Al Baghdaadii dan Syaich Junaedii Al Baghdaadii yang patuh atas Al Qur-aanul Kariim dan Al Hadiits sehingga Olah Sepiritualnya sangat tinggi sebagaimana karakteristik Para Santri hasil gemblengan KH. Choliil Sepuh Bangkalan-Madura.
16. Meskipun dalam kondisi situasi sakit tetap berwudluu" menggunakan Air alias Tidak Bertayammum hingga wafatnya.
17. Menjadi Sesepuh Para Kiyai Kabupaten Tuban di Eranya pasca beberapa tahun dari wafatnya Sang Kakak Iparnya yakni KH. Ahmad Choziin, Pengasuh PP. Langitan III yang wafat tahun 1921. Peran Kakak Iparnya digantikan oleh Beliau.
B. Aktivitas Pesantren
Yang terpokok di antaranya :
1. Mengaji Sorogan Kitaab misalnya :
Ø ‘Aqiidah ‘Aqiidatul ‘Awwaam.
Ø Fiqih “Safiinatun Najaa, , Zubad, Fathul Qoriibil Mujiib Syaich Abuu Syujaa’, Fathul Mu’iin Syaich Zainuddiin Al Maliibaarii.
Ø Nahwu Shorof “Juruumiyyah & Amtsilatut Tashriifiyyah Syaich Ma’shuum Jombang”.
Ø Tashowwuf & Achlaaq “Sullam Taufiiq, Bidaayatul Hidaayah Syaich Imaam Ghozallii, Ta’liimul Muta’allim Syach Zarnuujii
2. Dibaa’ Al Barzanjii.
3. Belajar Pidato/ Ceramah.
4. Pendidikan Diiniyyah Madrasah dengan andalan utama misalnya : Kitaab Dasar ‘Ilmu Shorof Amtsilatut Tashriifiyyah Syaich Ma’shuum Jombang-Jawa Timur, karya Putera Menantu Hadlrotusy Syaich Haasyim Asy’arii, Tebuireng-Jombang-Jawa Timur, Kitaab Nahwu Juruumiyyah, ‘Aqiidatul ‘Awwaam.
5. Sholaatul Jamaa’ah di Mushollaa Pesantren yang kini menjadi Masjid Taqwaa Beron.
6. Pusat aktivitas dan rujukan Bahtsul Masaail Fiqih ISLAAM Kabupaten Tuban di Eranya.
3. Wafatnya KH. Shoolihuuun :
Hari Kamis Wage,
13 Pebruari 1958 M atau
24 Rojab1378 H, atau
25 Rejeb 1889 Saka.
BELIAU WAFAT BERTEPATAN DENGAN HARI PUNCAK BANJIR BESAR YANG BIKIN JEBOL
TANGKIS/TANGGUL BENGAWAN SOLO DI GLONGGONG, SUGIHAN PADA WAKTU ITU.
Sebelum boyongan menetap di Beron Kelola Pondok Pesantren masih berkumpul dengan Mertuanya di Kauman Rengel dekat Masjid Al Ghozalii saat ini, berhadapan dengan Mas Kiyai FATHONII Turmudzii.
Mengajar mengaji di Mushollaa di bawah naungan Pondok Pesantren Rohmatul Hudaa (Pesantren Kecil) warisan dari Ayah Mertuanya yakni KH. Syihaabuddiin bin KH. Syuhadaa" Kauman Rengel selama sekitar 6 – 7 tahun.
Tahun berdirinya Pesantren Beron bisa sebelum 1927.
Demikian pula saat di Kauman Rengel bisa lebih dari 7 tahun.
Selanjutnya masih dalam pencarian dan penelusuran.
Untuk hari, tanggal, bulan, tahun wafat sudah pas yang merupakan hasil catatan dari Kiyai Ma’muur (Ayah SUHU & Saudara) bin KH. Shoolihuuun yang disimpan oleh Adik Shoolihuuun Panjunan-Tasikmadu-Palang-Tuban (Adik Tunggal Ayah beda Ibu).
Alumnus PP. Beron Era KH. Shoolihuuuuuun :
Jumlah Santri dalam tidak sampai 1.000 orang. Hanya ratusan.
Di antaranya :
1. KH. Zubair Sang Ayah dari KH. Maiun Zubair Sarang-Rembang-Jawa Tengah. Info sementara seperti itu tetapi SUHU sangat yaqiin bilamana info tersebut benar adanya, beliau tidak belajar ‘Ilmu Syarii’ah tetapi ‘Ilmu Tashowwuf, ‘Ilmu Hikmah, ‘Ilmu Pengobatan Ilaahiyyah, ‘Ilmu Sepuh. ‘Ilmu Hikmah karena rata-rata Para Santri KH. Choliil Sepuh Bangkalan unggul di bidang tersebut.
2. KH. Nuur Haasyim Soko-Tuban-Jawa Timur yang Pondok Pesantrennya dilanjutkan oleh Dzurriyyahnya dan eksis hingga saat ini ditulis.
3. Kiyai Nuurhaadi Banjararum, Sang Ayah dari Kiyai Damanhuurii Banjararum-Rengel-Tuban-Jawa Timur (Pendiri dan Pengasuh I PP. Manbaul Hudaa, Mantan Ketua Tanfiidziyyah MWCNU Rengel, dan kini sebagai Ketua Tanfiidziyyah PCNU Tuban Tahun 2023-2028)..
4. Ayah dari Drs. ‘Abdul Mu’iin, Mentoro – Soko – Tuban. Mantan Kepala Sekolah MAN 2 Tuban dan Anggota Ketua Tanfiidziyyah PCNU Tuban Era Bapak Bupati Tuban KH. Fathul Hudaa.
5. Kiyai Barmawii, Sang Ayah dari Kiyai ‘Abdur Rohiim Beron Wetan Lor.
6. Mbah Wahat Rengel sahabat Kiyai Barmawii.
7. KH. Nahrowii KH. Nachrowii Boro-Banjararum-Rengel-Tuban, Kakek dari KH. Mundzir Boro-Babjararum-Rengel-Tuban.
8. Mbah Sungkani Tapang-Campurejo-Rengel, Kakek dari Kiyai Muchlaash Supriyadi Shofwan Thoyyib, Tapang-Campurejo-Rengel.
9. KH. Basyar Samben-Plumpang-Tuban.
10. Mbah Syahad, Tapang-Campurejo-Rengel-Tuban, Pamanda (Paklik) dati Bapak Broto Tapamg-Campurejo-Rengel-Tuban.
11. Kiyai ‘Abdus Salaam, Tapang-Campurejo-Rengel.
12. KH. Basyar Samben-Plumpang-Tuban.
13. KH. Ma’shuum, Trutup-Plumpang-Tuban, Sang Ayah dari KH. Ahmad Syaafi’ii yang kini tinggal di Bekasi-Jawa Barat.
14. Kiyai Nuurhaadii, Morosemo-Plumpang-Tuban, Sang Ayah dari Ustaadz Mujiib, Sundulan-Plumpang-Tuban.
15. Kiyai Ya’quub, Morosemo-Plumpang-Tuban, Sang Kakek Ustaadzah Srimuziyat Guru MIN 2 Tuban (Sang Isteri Ustaadz Mujib, Sundulan-Morosemo-Plumpang-Tuban).
16. Para Sesepuh Pendiri Madrasah Hidaayatul Islaamiyyah, Morosemo-Plumpang-Tuban.
17. Mbah Madiran Beron-Punggulrejo-Rengel, Kakek Ustaadz 'Irfan Guru PAI SMAN 1 Rengel-Tuban.
18. Mbah Mangun Babatan, Punggulrejo-Rengel-Tuban. Abdi Dalem/ Chodam Setia era KH. Shoolihuuun dan Kiyai Subaaqiir Affandii.
19. Mbah Madiran Beron Kidul, Rengel-Tuban.
20. Kakeknya Ustaadz ‘Abdul Mu’iin, Beteng Rowo-Sumberjo-Rengel di Menyunyur-Grabagan-Tuban.
21. Banyak bangeeetttddd, tersebar di wilayah Kabupaten Tuban dan Non Tuban terutama Kabupaten Bojonegoro misalnya : Wilayah Brang Kidul, Kapas.
Wasiat KH. Shoolihuuun Kepada Isteri II “Siti Faathimah Tsaanii” Sebelum Wafat :
Mbah Nyai SITI FATHIMAH TSAANII merupakan Keponakan Kandung dari Isteri Pertamanya “Siti Faathimah awwal/ Uulaa” yang merupakan Puteri dari Kakanya yang nomor 3 yakni H. ‘Abdur Rohmaan, Kauman Rengel (Buuyut SUHU dari jalur ibunda SUHU).
Mbah Nyai Faathimah II langsung kisahkan kepada SUHU sebelum beliau wafat.
Di antara wasiat beliau kepada Istrinya antara lain :
1. Jangan pernah tinggalkan Sholat Wajib,wiridan, dan do’anya.
2. Sempatkanlah baca AL QUR-AAN minimal sebelum tidur;
3. Jangan tinggalkan Sholat Tahajjud & Sholat Witir.
4. Saat bangun tidur maupun membuka pintu dan jendela, jangan lupa membaca TOLAK BALAK PERLINDUNGAN lewat full tawakkal kepada ALLOOH SWT dengan do’a
بسم الله الرّحمن الرّحيم . بسم الله امنت بالله و توكّلت علی الله و لا حول ولا قوّۃ الّا بالله العليّ لعظيم
Dengan menyebut nama ALLOOH yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dengan menyebut nama ALLOOH, Aku beriman kepada-NYA, & Aku berpasrah diri kepada-NYA & tidak ada daya kekuatan yg dimiliki oleh Siapapun & Apapun kecuali kesemuanya itu hanyalah berasal & milik ALLOOH YG MAHA TINGGI LAGI MAHA AGUNG.
5. Selanjutnya beliau juga berwasiat agar apapun yang terjadi dengan nasib Pondok Pesantren Beron kelak setelah wafatku, jangan pernah tinggalkan rumah tempat tinggal dan Pondok pesantren Beron serta tetaplah mengajar mengaji AL QUR-AANUL KARIIM sampai ajal menjemputmu.
Hikmah Munculnya Tokoh Mbah THOWISO dan Mbah KH. Shoolihuuun :
Bagian I
Mbah THOWISO (H. ‘IISAA WATHOOHAA) merupakan Leluhur SUHU dari jalur Ibunda SUHU di antaranya munculah Mbah Buyut H. Abuu Thoolib Maibit-Rengel (Buyutnya Para Kiyai Nyai di Maibit). Punya tinggalan Rawa Beron/ Telaga Beron yang di masa lampau merupakan hamparan sawah dan mayoritas milik Sag Ayah Beliau yakni Sunan Bejagung Lor/ Mbah Modin Asy’arii, Bejagung-Semanding-Tuban. ALLOOH SWT menggariskan berubah total menjadi Rawa Beron/ Telaga Beron yang airnya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan penduduk Desa Punggulrejo dan Sekitarnya baik Urusan Mandi, Cuci Pakaian, Pertanian maupun urusan lainnya.
Beliau punya Tanah Makam Pribadi bernama Makam THOWISO yang diperuntukkan buat beliau dan seluruh Keturunannya. Oleh sebab itu, makamnya lebih kecil daripada Makam Selatan/ Kburan Kidul/ Kramat Gede dan yang Selatan memang MAKAM UMUM.
Buyut Abuu Thoolib punya Adik Tunggal Ibunda dan Ibundanya merupakan Kepala Desa Punggulrejo di Eranya.
Adik Beliau bernama Buyut Kastur, Kepala Desa Punggulrejo di Eranya di mana beliau merupakan kakek kandung dari Kepala Desa Punggulrejo Petinggi Rohmat Sang Ayah Kandung dari Petinggi Tulus Mulyono.
Atas rekomendasi Kakaknya yakni H. abuu Thoolib, beliau mewakafkan tanahnya untuk berdirinya Pondok Pesantren. Di masa silam tanah wakafnya dibatasi dengan Pagar Tembok bagian depan, lurus ke belakang hingga Pohon Sawo yang berubah menjadi Pengimaaman Sholaah. Selebihnya seluruh tanah yang ada hasil pembelian dan 100 % bukanlah hadiah dari Penjajah Belanda, bahkan Penjajah Belanda samasekali tidak punya tanah di Nusantara (NKRI).
Bagian II
Beberapa puluh tahun pasca wafanya Mbah THOWISO dan Mbah KH. Shoolihuuun muncullah keberkahan Desa Punggulrejo berubah menjadi Kota Pendidikan Kecamatan Rengel di Desa Punggulrejo.
Desa Punggulrejo menjadi Lingkungan Religius yang beriringan dengan IPTEK.
Terbukti muncul di antaranya :
1. PAUD AL BIRRU.
2. TK AL BIRRU.
3. MIN 2 TUBAN.
4. MTsN 2 TUBAN.
5. MAN 2 TUBAN.
6. SMPN 2 Rengel.
7. SMKN Rengel.
8. Pondok Pesantren Al Falah dan MI Al Falah (hubungan kerabat).
9. Beberapa Mushollaa dan Masjid.
10. Beberapa TPQ.
11. Masjid Betengrowo dan Mushollaanya.
12. Taman Wisata Sungai Beron.
13. Terciptanya Lapangan Kerja dan kurangi Pengangguran misalnya :
Ø Kuliner Sendang Beron.
Ø Pedagang Keliling.
Ø Pedagang Tetap di Kantin Sekolah, Perkampungan, Kuliner Pagi, Siang, Sore, dan Malam Hari.
Ø Menjadi Guru (Tetap, Tidak Tetap).
Ø Menjadi TU (Tetap, Tidak Tetap).
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
0 Comments:
Post a Comment