HARTABUTA :
Kamis, 8-2-2024.
[21/1 05.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/ttMm48vYY194Y9z5/?mibextid=iWPMgG
#SIMAK THREAD INI DAN GUNAKAN AKAL SEHAT ANDA ( BASYAIBAN2NAN VERSI MDRA A SUBSIDIARY OF RAUDATHUL ATFHAL / RA )
Ba'Alawisasi Nama Sulaiman Mojoagung wafat 1725 dengan Menyebutkan Abdurahman Ayah Sulaiman itu putra Umar Al Faqih wafat 1470M bin Umar bin Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar Basyaiban Wafat 1382M , Susunan Nasab Ini Telah di Tasehkan oleh Rabithah Alawiyah menunjukkan Ormas ini Tak Faham Terkait Metode Keilmuan Nasab Paling Mendasar 😅🤣🤣🤣🤣🙏
#ISBAT_abal_Abal Basyaiban2nan Maktab Daimi Rabithah Alawiyah dan Telah Keluar Buku Nasabnya
👇👇👇👇
1)Abu Bakar Basyaiban Wafat 803H/1382M (?)
⬆️
2) Ahmad
⬆️
3) Muhammad
⬆️
4) Umar Al Faqih
⬆️
5) Abdurahman Awwal
⬆️
6) Sulaiman Mojoagung wafat 1725 Menantu Sunan Amangkurat II Mataram (Sunan Amangkurat II Wafat 1703)
🤞🤞🤞🤞🤞
#6_Generasi ✓ Sampai Nama Sulaiman Mojoagung (?)
Isbat Nasab Sulaiman Mojoagung Versi MDRA dengan cuma 6 Generasi ke nama Abu Bakar Basyaiban , Maka Sulaiman Mojoagung ini diperkirakan hidup semasa Kerajaan Demak 😅
#Susur_Galur Nasab Pembanding
👇👇👇👇
1) Ayah Sayyid Jamaluddin Husein Wafat 1390
⬆️
2) Sayyid Jamaluddin Husein Al Kubra
⬆️
3)!Sayyid Ibrahim As Samarkandi
⬆️
4) Sunan Ampel Wafat 1481
⬆️
5) P Tumapel
⬆️
6) P Wotgaleh
⬆️
7) P Sawo
⬆️
8) P Waringin Pitu
⬆️
9) P Mas Panetan
⬆️
10 )P Ronggo ing Nepa
⬆️
11) P Khotib Ing Sampang
⬆️
12) P Khotib Ing Kwanyar Memiliki Putri Bernama Nyai Gede Lembung Menikah' dengan Abdullah Ing Kwanyar Bin Abdurohim Segoropuro ( Abdurohim ini Saudara Kandung dari Sulaiman Mojoagung )
🤞🤞🤞🤞
#12_Generasi ✓
Semua Sejarah Nasab Qobilah2 Ba'Alawi juga sama Amburadul kalau di Teliti lebih dari 60% isi Samsu Dzahiroh iiru cuma COCOK2LOGI aja Nisbahnya Belok kanan belok kiri campur baur Nggak Karuan
Y'DNA HAPLOGROUP G ITU PARASIT NASAB TULEN DAN AMBURADUL SEJARAH NASABNYA 😜😅🤣
[21/1 06.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/jd2WuvxyWpiffSgX/?mibextid=iWPMgG
MIN BOLEH DISEBUTKAN
CARA WUDU' MAZHAB HANAFI
RUKUN WUDU'nya dan Pembata-pembatalnya
Persiapan ibadah Haji dan Umroh
[21/1 06.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/m1cHz9mFaipYQiZf/?mibextid=A7sQZp
Ummat Islam bermusuhan baik yg dekat atau yg jauh gara gara di daerah nya ada habib nya atau di daerahnya sering kedatangan habib atau emang disitu ada majlis habib nya,
Jelas dan nyata sekarang
Bila yg jadi budak nya habib pasti memusuhi orang lain yg udah gak percaya lagi pada habib2 itu karena yg udah gak percaya habib itu di anggab memfitnah padahal udah jelas2 secara ilmiyah,
[21/1 06.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/c1duYV1ZT4Q6x4ZQ/?mibextid=A7sQZp
Sulaiman Mojoagung putra dari Abdurrahman putra dari Muhammad, #Sumber catatan Tua Berhenti di nama Muhammad, #Belum Muthasil 😁🙏
[21/1 14.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/3uTZp36fhsex4YaT/?mibextid=iWPMgG
P KHOTIB ING AROSBAYA / GUSTI SYARIF AHMAD BIN P KANIGORO / P AHMAD MUSYARIF AROSBAYA
P Khotib Ing Arosbaya / Ahmad Syarif Bin P Kanigoro wafat 1713 versi lain 1742 di atas kapal Belanda , nama Ini Satu Generasi dengan nama Abdullah ing Kwanyar/Kyai Lembung bin Abdurahim Segoropuro dan Kyai Abdullah Ing Arosbaya / Kyai Mertojoyo bin P Kanigoro
#apakah Jejak Riwayat Sejarah Nasab Walaupun Sekilas di keturunan P Ahmad Syaryf Khotib Ing Arosbaya ini yang Menyebutkan Mereka Keturunannya Sunan Ampel tapi tidak tahu Kemana Jalur Nasab di Atas nya , Mampu Menjadi Kunci Pembuka Misteri Nasab Mereka (?)
#Semoga Disegerakan di temukan Reportase Sejarah yang kuat kemana Jalur Nasab Mereka Aamiin 🤲
[21/1 14.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/xioSgLQdwx8tFwdv/?mibextid=A7sQZp
PANEMBAHAN CIREBON / PANEMBAHAN SEDA ING GIRILAYA
Raja Cirebon ke IV ini beliau Menikah dengan beberapa Istri Salah satunya Permaisuri bernama Ratu Pajang ibu dari Sultan Kasepuhan I , Sultan Kanoman I , P Alas Cirebon DLL
Selama Hidupnya Panembahan Cirebon / Panembahan Girilaya Memiliki Anak Sekitar 15 orang putra - putro
di antaranya Bernama Ratu Khadijah / Ratu Katijah
Ratu Khadijah / Ratu Katijah Menikah dengan Raden Singawangsa dari Perkawinan ini Memiliki anak Salah satunya Bernama Raden Wangsadipura
#Catatan
Keturunannya Ratu Khadijah binti Panembahan Girilaya dan Suaminya Raden Singawangsa Berdiaspora di Sekitar Kuningan dan Sekitarnya
[21/1 14.43] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/HuxABaNJVhrLYX9G/?mibextid=A7sQZp
Negeriku ,
Leluhurku Islam karena wali songo
Guru leluhurku adalah wali songo
Anak turunan nya tetap akan saya hormati dan tetap akan saya mulyakan dan tetap aku cintai
Akan aku lawan siapapun yg menghujat dan yg mencela apa lagi sampai menghina,
Memusuhi trah wali songo sama dengan memusuhi aku,
Aku adalah anak bangsa asli pribumi Nusantara yg tak akan pernah menjadi budak nya kaum imigran Yaman yg hanya numpang cari makan numpang tidur di negariku tercinta ini
Sejarah mengajari berjuang demi bangsa dan negara, baik secara kasar ataupun halus ,guruku mendoakanku " semuga menjadi anak yg berguna bagi bangsa dan negara" dan sanad guruku tersambung benar dan asli ke Baginda nabi Muhammad Saw,
Aku di lahirkan di bumi Pertiwi dan di besarkan di bumi Pertiwi sampai besar dan selamat karena perjuangan para pejuang yg berhasil mengusir penjajah balanda, maka sekarang jangan coba coba lagi penerus balanda yg berkeddok dzurriyat Nabi ingin menghancurkan bangsaku, kami bersama trah wali songo gak akan pernah tinggal diam gak akan membiarkan para penjajah imigran Yaman keturunan Yahudi sisa dari mofti VOC balanda,
KH Imaduddin mencerdaskan kita membangkitkan kita agar kita sadar bahwa kita bangsa Indonesia telah di jajah tanpa peperangan kita di jajah dengan keddok agama yg paling sok agamis paling sok Mulya kita Ter tipu puluhan tahun doktrin doktrin nya sampai menjangkit tapi kita saat mencabut akar akar doktrin yg telah menjangkit , kita bersatu kita pasti pasti mampu,
Berjuang dengan persatuan yg kuat akan mampu melawan penjajah dan mampu mengusir penjajah baik secara kasar atau secara ilmiyah,
Negeriku negrimu negri kita
Bukan negrinya bangsa Yaman,
[21/1 14.43] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/zUFULrvjXGiHuoi6/?mibextid=A7sQZp
Saya Memohon Maaf Sebesar2nya Sebab Bermodal Catatan Hasil Pendataan Nasab 1940 - 1950 oleh Hb Ali Bin Jakfar Bersama RA Telah ikut Me Ba'Alawisasi Nama Sulaiman Mojoagung Dan Kerabat2nya ,
juga Me Ba'Alawisasi Mbah Sambu Lasem 🙏
#Kita Semua Faktanya Telah Kena Prank Ba'Alawi 🤣
[21/1 14.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/qK4H15Lhizux8HcQ/?mibextid=A7sQZp
Salah satu Kloe Kemana Jalur Nasab Ke Atas Sulaiman Mojoagung (?)
#Kami dapatkan dari Keturunan Salah satu Putranya yang Bernama Ahmad Syarif / P Musyarif Arosbaya , di keluarga ini menyebutkan mereka masih Keturunan Sunan Ampel , di keturunan Saudara Ahmad Syarif yang lain mereka Semua Masih Kekeh Bertahan dengan Riwayat2 Versi Ngibul Prank Ba'Alawi ke Basyaiban2nan 😁😅🙏
[21/1 14.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Jc9pEdPenjku8CBZ/?mibextid=A7sQZp
Husnudzon adalah Modal Pergaulan para Sayyid Syarif asli Dzurriyah Walisongo ,banyak sebenarnya Yang Faham Menyebutkan keturunan Satu Nama Masyhur (Datuk Leluhurnya Teman Kita) Yang Sebenarnya Nasabnya Belum Muthasil ,dgn panggilan Khas Sayyid Syarif Dalam.Kearifan panggilan Yid / Yek / Yik itu nggak Boleh 🙏
#Sikap Husnudzon ini adalah Support untuk Mereka Semoga disegerakan Susur Galur Nasab Nama Leluhurnya Menjadi Jelas Keturunan Siapa
[21/1 14.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/v/j3ouffUrj1M4bs4k/?mibextid=A7sQZp
MASIH NEKAD MENGANDALKAN AGITASI MENYEBARKAN KEBOHONGAN BAHWA MEREKA GOLONGAN YANG MAKSUM (?)
#KLAIM PENGAKUAN SEFIHAK MEREKA BA'ALAWI DAN KACUNG2 NYA ITU WAJIB DIBENARKAM LAKSANA FIRMAN TUHAN DALAM KITAB SUCI (?)
#Sampah Peradaban bagi mereka yang Me KULTUS kan Riwayat2 versi Klaim internal {Catatan nasab pribadi Oknum2 Ba'Alawi), dan klaim Sefihak Oknum di maksud sebagai dasar cuma Satu2nya Kebenaran HAKIKI/Absolute (kalah maksum dong Nabi dan rasul dengan para bibib di mata pengikut bodohnya)
#Keilmuan_Sejarah termasuk nasab dan berikut Bukti Catatan nasab Itu ke akuratan nya Bersifat SUBYEKTIF Jika Merujuk Hanya dari Satu Sumber Sefihak dari Satu Oknum di maksud dan me Klaim Satu sumber Subyektif itu adalah kebenaran HAKIKI/Absolute
#Debateble Soal kebenaran versi ilmu sejarah / dan Keakuratan nya masih di perdebatkan, Beda dengan keilmuan biologi molekular/ Tes DNA / tes Y'DNA ini Sains DIJAMIN AKURAT
#Catatan Genetik / DNA Tak bisa di Banding kan dengan Versi Riwayat sejarah yang jelas masih Debateble Kebenaran nya
#cuma golongan munafik yang Bermodal Agitasi / Framing / Ghawzul Fikri untuk membodohi orang, Sedang dia TDK KOMPETEN dalam bidang keilmuan tersebut (DNA)
#Nggak usah di gagas Oknum2 Kacung2 Ba'Alawi Yang terbiasa Berbohong, Me klaim sefihak tanpa dasar ilmu / Kompetensi dan cuma Bermodal AGITASI / FRAMING
(modal utama di Keluarga Klan Askenazi yang teruji Y'DNA nya itu Haplogroup G / si Klan PEMUJA NASAB DAN MENJADIKAN NASAB MODAL UNTUK ME EKSPLOITASI UMAT
#Ingat mereka yang Teruji Y'DNA Haplogroup G itu Sudah kita ketahui bersama terbiasa menipu Umat dengan cara selama ini Mengaku2 Sayyid Syarif Paling asli +;plus Keahlian Membuat Makam makam Palsu / atau me Klaim makam yang baru di temukan untuk mendukung Kedusta'an sejarah nasab nya yang Sebenarnya AMBURADUL
#Ayo dong Tes Y'DNA Massal ?
Lalu hasilnya kita Diskusikan dengan ahli Ahli yang kompeten di bidang tersebut bukan cuma mengandalkan lulusan PAI tapi nggak malu ngoceh Soal DNA melebihi ahli DNA itu sendiri
[21/1 14.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/v/j3ouffUrj1M4bs4k/?mibextid=FBR230
MASIH NEKAD MENGANDALKAN AGITASI MENYEBARKAN KEBOHONGAN BAHWA MEREKA GOLONGAN YANG MAKSUM (?)
#KLAIM PENGAKUAN SEFIHAK MEREKA BA'ALAWI DAN KACUNG2 NYA ITU WAJIB DIBENARKAM LAKSANA FIRMAN TUHAN DALAM KITAB SUCI (?)
#Sampah Peradaban bagi mereka yang Me KULTUS kan Riwayat2 versi Klaim internal {Catatan nasab pribadi Oknum2 Ba'Alawi), dan klaim Sefihak Oknum di maksud sebagai dasar cuma Satu2nya Kebenaran HAKIKI/Absolute (kalah maksum dong Nabi dan rasul dengan para bibib di mata pengikut bodohnya)
#Keilmuan_Sejarah termasuk nasab dan berikut Bukti Catatan nasab Itu ke akuratan nya Bersifat SUBYEKTIF Jika Merujuk Hanya dari Satu Sumber Sefihak dari Satu Oknum di maksud dan me Klaim Satu sumber Subyektif itu adalah kebenaran HAKIKI/Absolute
#Debateble Soal kebenaran versi ilmu sejarah / dan Keakuratan nya masih di perdebatkan, Beda dengan keilmuan biologi molekular/ Tes DNA / tes Y'DNA ini Sains DIJAMIN AKURAT
#Catatan Genetik / DNA Tak bisa di Banding kan dengan Versi Riwayat sejarah yang jelas masih Debateble Kebenaran nya
#cuma golongan munafik yang Bermodal Agitasi / Framing / Ghawzul Fikri untuk membodohi orang, Sedang dia TDK KOMPETEN dalam bidang keilmuan tersebut (DNA)
#Nggak usah di gagas Oknum2 Kacung2 Ba'Alawi Yang terbiasa Berbohong, Me klaim sefihak tanpa dasar ilmu / Kompetensi dan cuma Bermodal AGITASI / FRAMING
(modal utama di Keluarga Klan Askenazi yang teruji Y'DNA nya itu Haplogroup G / si Klan PEMUJA NASAB DAN MENJADIKAN NASAB MODAL UNTUK ME EKSPLOITASI UMAT
#Ingat mereka yang Teruji Y'DNA Haplogroup G itu Sudah kita ketahui bersama terbiasa menipu Umat dengan cara selama ini Mengaku2 Sayyid Syarif Paling asli +;plus Keahlian Membuat Makam makam Palsu / atau me Klaim makam yang baru di temukan untuk mendukung Kedusta'an sejarah nasab nya yang Sebenarnya AMBURADUL
#Ayo dong Tes Y'DNA Massal ?
Lalu hasilnya kita Diskusikan dengan ahli Ahli yang kompeten di bidang tersebut bukan cuma mengandalkan lulusan PAI tapi nggak malu ngoceh Soal DNA melebihi ahli DNA itu sendiri
[21/1 14.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/uNgWQdWRkMyXB2qu/?mibextid=A7sQZp
SYAIKH MAULANA MAGRIBI JEPARA
hasil kajian penelitian Sementara di duga Maulana Magribi Yang di Maksud dalam Naskah2 Babad Jawa dan Tambo di Bengkulu adalah Sosok Seorang Pejabat Tinggi Kesultanan Demak / Patih Di Masa Raden Fatah menjadi Raja Demak 1480 - 1508 ,di Makamkan di Parang Tritis Yogyakarta
Versi lain di Makam kan di Jepara / Demak
Merangkum Beberapa Riwayat yang Ada , Syaikh Maulana Magrib Jepara i + Dewi Rosowulan Tuban memiliki Keturunan Antara Lain
- Ratu Winahon / Ratu Pambayun istri dari Abdurahman Al Qodiri / Pate Qodir / P Bratakelana Cirebon
- Kyai Ageng Ngerang I / R Ronggo Joyo
- Kyai Ageng Gribig I / Munawar Al Magribi Malang
#Caratan Penting
Dalam Naskah2 Babad lain di Ceritakan Syaikh Maulana Magribi memiliki Saudara Seorang Ahli Pembuat Senjata / Mpu Bernama Kyai Ageng Supodriyo ,
Nama lain Maulana Magribi Kyai Ageng Supo Mandragi
#Catatan lain
BEBERAPA MAKAM TERSEBAR DI NAMAI DENGAN NAMA YANG SAMA MAULANA MAGRIBI
[21/1 14.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Vuz5NeTYRpYK8rX5/?mibextid=A7sQZp
Ternyata Raden Linawati benar2 Ahli nasab Internasional
😃😃😃
[21/1 14.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/aweoticcWGYnNmGH/?mibextid=A7sQZp
Misteri Sejarah Nasab Sulaiman Mojoagung / Pangeran Kanigoro
Dari Semua Catatan / Reportase Kabar Sejarah Sezaman yang Sudah terverifikasi Otentik adalah Bahwa P Kanigoro memiliki relasi dekat dengan Raja Mataram Sunan Amangkurat II , P Kanigoro Menikah dengan Salah Satu Putri Sunan Amangkurat II dari Perkawinan ini menghasilkan anak Salah satu nya Bernama P Rumi Tafsirudin ing Gribig / Isa Tafsirudin, Gelar Tafsirudin pada Nama Isa Adalah Pemberian ayah Mertua nya Sunan Amangkurat III
Dari Time Line Masa Hidup P Kanigoro dan Putranya dapat Kita ketahui Masa Hidup P Kanigoro itu Sekitar satu masa dengan Sunan Amangkurat II ayah mertuanya dan Sunan Amangkurat III sebagai besan P Kanigoro
Dalam Penelitian Panjang Beberapa tahun Ini ada tersebut Asal Usul P Kanigoro ini , Sulaiman putra Dari Abdurrahman putra dari Muhammad (Berhenti di nama Muhamad )
- Bahwa P Kanigoro memiliki 2 Saudara Bernama Abdurohim dan Ahmad dari Perkawinan Ayahnya yang bernama Abdurahmam Syarif Cirebon dan Khadijah
- Bahwa Selama ini Kami Menduga Nama Khadijah ini adalah Putri Panembahan Girilaya Cirebon ternyata dugaan Kami Keliru , Ratu Katijah binti Panembahan Girilaya Tak Memiliki Suami Bernama Abdurahman dan Tak memiliki anak bernama Sulaiman / P Kanigoro
Perkembangan Penelitian terus Berlanjut , Belum lama di Temukan sebuah Kitab Tua yang di Duga di tulis sendiri Oleh P Kanigoro / Sulaiman bin Abdurahman diperkirakan kitab masa awal 1700 an , Hanya Sayangnya Di Naskah ini Hanya Menyebutkan Nama Abdurahman dan 3 putranya yang salah satunya bernama Sulaiman dan nama nama Keturunan di Bawahnya
#Catatan Penting
di Catatan Tua Tersebut Juga Tercatat Nama Bujuk Batu Ampar / Abdul Manan putra Abdurahman ing Bire putra Gusti Syarif Husein ing Sangkah ( Catatan Susur Galur Nasab Ini Berhenti di Nama Gusti Syarif Husein ing Sangkah )
#Kesimpulan
Untuk Sementara Nasab Bujuk Batu Ampar Pamekasan dan P Kanigoro / Sulaiman bin Abdurahman belum Jelas Ke Atas nya
#Bagi Sahabat Para Peneliti2 Nasab di Manapun Terus lanjutkan Pengabdian kalian Semoga Kotak Pandora yang Kalian Cari Bisa Terbuka dan Sejarah nasab leluhur kalian akan Menjadi Jelas , Terimakasih Atas Sumbangsihnya
Jazza kumllahu Khoiron Jazza
Barakallahu fikum
[21/1 14.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/p3XPxvkF8MYv2Bcq/?mibextid=A7sQZp
TUMENGGUNG ENDRASENA DAN TUMENGGUNG MERTAGUNA TIONGHOA MUSLIM' YANG ANTI BELANDA
Saat Pertengahan 1680 Kedaton Giri Di Kepung Aliansi VOC Belanda Dan Mataram Ketika itu Giri mendapatkan bantuan Pasukan Sekitar 250 orang penembak senapan yang dipimpin oleh anak angkat laki-laki seorang Tionghoa Muslim yang bernama Endrasena (seorang pedagang Tionghoa yang masuk Islam)
T Endrasena ini salah satu komandan pasukan yang sebelumnya juga ikut mendukung Pasukan P Trunojoyo ketika Markasnya di Kediri dikepung oleh Belanda , T Endrasena berikut pasukannya 900 orang Membantu P Trunojoyo pada tahun 1678 mempertahankan Kediri
Selain itu Sebelumnya di masa Sultan Agung di Awal abad ke-17 , Raja Mataram ini Juga mengangkat seorang pedagang Tionghoa dari Lasem, Cik Go Ing menjadi bupati di Lasem dengan Gelar Tejakusuma
Pengangkatan nya Sebagai Bupati ini Oleh Sultan Agung Sebagai penghargaan atas jasanya memberikan bantuan kepada Mataram ketika melawan Surabaya 1620-1625 dam Membantu Mataram dalam Penyerangan ke Batavia 1628 - 1629
Kepadanya Oleh Sultan Agung Mataram juga diberikan gelar Tumenggung Mertaguna.
Keturunan Cik Go ing ini Selanjutnya Turun Temurun Menjadi Bupati Lasem Sampai 1750
Pada tahun 1750 Peristiwa Geger Pecinan / Perang kuning ,Perang / Perlawanan para Warga Keturunan Tionghoa dan Para Kyai yang Berpusat di Lasem Pada Pemerintah Kolonial Belanda di Semarang P di Pimpin oleh Keturunan dan Kerabat Cik Go ing ini
Sumber:
Daagh registered 1624 -1680
Luc Nagtegaaal : Riding The Dutch Tiger, The Dutch Indies Company and
the northeast coast of java, 1680-1743.
Willem Remmelink : The Chinese War and the Collapse of the Javanese
State, 1725-1743.
[21/1 14.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/1M6p1JHTbeVzzuHA/?mibextid=A7sQZp
#Silahkan disimak dan di Fahami Thread ini , !!!
Dalam halaman komunitas Youtubenya, Profesor Said Aqil Husin al-Munawar, membuat tulisan yang menyebut nama penulis. Dalam tulisan itu, selain ia mengakui bahwa ia bukan pakar nasab, ia juga mengaku mengikuti perdebatan nasab yang ramai dalam beberapa waktu terakhir ini. Menurutnya, isu nasab ini adalah isu lama yang telah banyak dipermasalahkan ulama, diantaranya Syekh Murad Syukri, Syekh Tantawi dan Syekh al-Muhibbi. Menurutnya pula, bahwa hal-hal yang dipermasalahkan kurang lebih sama. Artinya, menurut Sang Profesor, jika dulu masalah itu sudah muncul dan permasalahannya sama, sementara dulu juga sudah di jawab, maka ia berharap keadaan akan seperti dulu, yaitu nasab Ba Alwi akan tetap diakui sebagai keturunan Nabi. Itu harapan Sang Profesor Ba Alwi.
Dalam tulisan ini, penulis sampaikan, keadaan telah berubah, usaha-usaha penyadaran oleh ulama dulu belum mencapai hasil yang maksimal, tetapi hari ini berbeda, pertanyaannya berbeda, masalahnya berbeda, dan dalil-dalilnya berbeda. Penulis akan menjawab pertanyaan: kenapa ulama dulu yang membatalkan nasab Ba Alwi mudah dipatahkan, sedangkan sekarang nasab Ba Alwi batal secara permanen?
Syekh Ali al-Tantawi (w. 1420 H./1999 M.)
Pertama yang akan penulis sampaikan tentang Syekh Ali Tantawi, kelahiran Damaskus dan wafat di Makkah; seorang ulama yang menulis banyak kitab dalam berbagai disiplin ilmu, di antara kitabnya adalah “Fatawa al-Tantawi”; kenapa ia mudah dipatahkan? Menurut hemat penulis, Syekh Ali Tantawi sebenarnya tidak pernah terpatahkan, karena ia tidak pernah menyampaikan dalil keterputusan nasab Ba Alwi secara khusus, bahkan tidak meyebut Ba Alwi sedikitpun, ia hanya menyampaikan bahwa di antara orang-orang yang mengaku sebagai “alawiyyun” di Hadramaut itu tidak mempunyai dalil yang menetapkan dan menguatkannya. Kata “Alawiyyun” itu bukan Ba Alwi. “alawiyyun” itu kalimat yang biasa digunakan untuk keturunan Sayyidina Ali, namun rupanya Ba Alwi “baper”, sehingga ketika Syekh Ali Tantawi mengatakannya, langsung merasa bahwa kalimat itu untuk mereka. Untuk itu, mereka kemudian membuat kitab-kitab untuk menjawab Syekh Ali Tantawi. Sementara marga lainnya yang mengaku keturunan Nabi di Hadramaut, seperti marga Al-Ahdal, Al-Qudaimi dan yang lainnya tidak ada yang “baper”, biasa-biasa saja, dan tidak membuat kitab-kitab sebagai sanggahan. Mungkin, bagi klan yang lain, nasab kami mau diakui silahkan, tidakpun tidak masalah. Tetapi rupanya, bagi klan Ba Alwi pengakuan itu sangat diperlukan.
Untuk lebih jelas mari kita lihat ucapan Syekh Ali Tantawi yang dimuat di Koran “Al-Sharq al-Awsat” nomor 2473 Tanggal 5 September 1985:
والحضارمة طبقات منهم العلويون الذين يقولون انهم سادة اشراف ومنهم من ليس له مثل هذه الدعوى مع ان قيمة الانسان في دين الاسلام بعلمه وتقواه لا بآبائه واجداده والكريم هو التقي والشريف هو الذي يكون شريفا في معاملته وفي سلوكه ثم ان هذه الانساب التي يدعي فيها الانتساب الى رسول الله صلى الله عليه وسلم ليس لها ما يثبتها ويؤكدها الا قول اصحابها وانا لا اتهم احدا في نسبه ولكن اقرر حقيقة ثابتة
“Orang-orang hadramaut bertingkat-tingkat. Sebagain dari mereka para ‘alawiyyun’, yang mengatakan bahwa mereka adalah para sadat dan syarif. Sebagian diantara mereka, ia yang tidak seperti pengakuannya. Ditambah, bahwa sesungguhnya nilai manusia dalam agama Islam, adalah dengan ilmu dan takwanya, bukan dengan ayah-ayah mereka dan kakek-kakek mereka. Orang yang mulia adalah orang yang bertakwa. Seorang “syarif” (yang mulia), adalah orang yang mulia dalam mu’amalah dan perilakunya. Kemudian, nasab-nasab yang dikatakan tersambung dengan Rasulullah ini, tidak mempunyai apapun yang menetapkan dan menguatkannya, kecuali hanya pendapat dari klannya saja. Aku tidak menuduh seseorang tentang nasabnya, tetapi yang aku ikrarkan ini adalah kebenaran yang sabitah (kokoh dan bisa diuji).”
Dengan kalimat yang tiga baris dari Syekh Ali Tantawi itu, Klan Ba Alwi geger. Padahal, Syekh Ali Tantawi tidak menyebut nama Ba Alwi, hanya saja mereka menganggap ucapan itu ditujukan untuk mereka. Sementara, klan-klan lain di Hadramaut yang juga mengaku sebagai keturunan Nabi tenang-tenang saja. Ditulislah beberapa buku sanggahan untuk menjawab Syekh Ali Tantawi. Sagaf bin Ali bin Umar al-Kaf menulis buku “Al-Jawab al-Hawi Ala Maqalat al- Tantawi”; Al-Syatiri membuat tulisan “Tazwid al-Rawi bi al-Jawab Ala al-Shaykh al-Tantawi”.
Dengan dua buku itu, mereka menganggap sudah dapat menjawab Syekh Tantawi. Bagaimana bisa dikatakan menjawab, sementara, walau Syekh Tantawi yakin mereka bukan keturunan Nabi, ia tidak menyampaikan dalil dimana keterputusan nasab mereka itu. Syekh tantawi hanya mengatakan, bahwa yang ia katakan itu adalah kebenaran. Rupanya, Syekh Tantawi hanya memberikan kode-kode saja, ia ingin berbagi pahala dengan orang-orang setelahnya untuk membongkarnya. Dan hari ini, Kode-kode itu telah terbuka lebar, terang bersinar bagai matahari di siang hari. Tidak ada celah sedikitpun bagi Ba Alwi untuk berlari meninggalkan hujjah yang mengepung, kecuali kesadaran, bahwa semua pengakuan itu mungkin memang sudah waktunya berakhir.
Syekh Murad Syukri Suwaidan
Ia adalah ulama madhab Hambali di Kementerian Wakaf Negara Yordania. Ia banyak menulis kitab dalam ilmu fikih. Di antara kitabnya adalah “Raf’ul Haraj Wa al-Asor An al-Muslimin Fi Hadzihi al-A’sor”. Ia juga menulis sebuah kitab yang membatalkan nasab Ba Alwi dengan judul “Al-Ithaf Fi Ibtal Nasabi al-Hashimiy Li Bani Alwi Wa al-Saqqaf”.
Dalam kitab itu, Syekh Murad menggugat nasab Ba Alwi sebagai nasab yang batil, karena tidak disebut dalam kitab Umdat al-Tolib karya Ibnu Inabah (w. 828 H.). Menurut Syekh Murad, Ibnu Inabah dalam kitabnya mengatakan, bahwa kitabnya ini adalah kitab yang mencatat seluruh keturunan Nabi Muhammad SAW., tapi kenapa, ketika menyebut anak-anak Ahmad bin Isa, Ibnu Inabah tidak menyebut Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa.
Sebenarnya, dengan gugatan ini nasab Ba Alwi sudah runtuh. Murad syukri memang tidak seperti penulis, yang menyebutkan seluruh kitab-kitab nasab dan sejarah yang menyebut Ahmad bin Isa yang ada di abad kedelapan, ketujuh, keenam dan kelima. Tetapi, dengan satu kitab saja Syekh Murad sudah membatalkan nasab Ba Alwi secara presisi, kenapa? Karena Ibnu Inabah hidup satu masa dengan Syekh Abdurrahman al-Sagaf, seharusnya, Ibnu Inabah sudah mencatat Ubaidillah sebagai anak Ahmad dalam kitabnya itu, jika ia yakin bahwa Abdurrahman al-Sagaf keturunan Nabi Muhammad SAW. Ketika Ibnu Inabah tidak mencatatnya, ini adalah bukti bahwa Ubaidillah, leluhur Abdurrahman, bukan keturunan Nabi.
Tetapi, bukan Ba Alwi kalau tidak punya cara menjawab. Dan sayangnya setelah dijawab, Syekh Murad tidak menanggapi lagi. Inilah yang kemudian orang menyangka bahwa Syekh Murad kalah dalil. Padahal, hanya dengan dalil itu saja, Syekh murad Syukri sudah cukup membuat nasab Ba Alwi batal, karena kitab itu walaupun di abad sembilan tetapi lebih tua dari awal pengakuan Ba Alwi sebagai keturunan Nabi. Pengakuan Ba Alwi baru di tahun 895 Hijriah, sedangkan kitab Umdatuttalib itu tahun 828 Hijriah. Dan, jika Syekh Murad mau membantah jawaban dari Ba Alwi, maka akan terbongkar bahwa jawaban Ba Alwi itu penuh kedustaan. Namun sayang, kita tidak mendengar lagi Syekh Murad menyanggah jawaban Ba Alwi itu. Jawaban dari Ba Alwi untuk pertanyaan Syekh Murad yang berkaitan dengan data dan sumber adalah kedustaan ilmiah saja. Tidak percaya? Mari kita buktikan.
Setidaknya, ada dua kitab ditulis oleh Ba Alwi dan pendukungnya untuk menjawab gugatan Syekh Murad: pertama kitab “Al-Radd al-Mufhim al-Mubin” yang ditulis oleh Hasan bin Ali al-Sagaf. Yang kedua, adalah kitab “Al-Summ al-Za’af” karya Abi Laith al-Idrisi al-Kattani.
Hasan al-Segaf menjawab gugatan Syekh Murad itu dengan beberapa narasi: pertama, bahwa Ubaidillah tidak disebut oleh Ibnu Inabah, sementara anak lain disebut, itu karena Ibnu Inabah hanya menyebut anak-anak Ahmad bin Isa yang ia ketahui saja, sedangkan Ubaidillah tidak ia ketahui. Yang kedua, Ibnu Inabah punya kitab lain berjudul “bahrul Ansab” yang disebut juga “Umdat al-Talib al-Kubro”, di sana ia menyebut nasab Abdurrahman al-Sagaf sampai Ali bin Abi Talib. Ketiga, ibnu Inabah mempunyai kitab khusus yang menerangkan nasab Ba Alwi sebagaimana disebut dalam kitab “Al-A’lam” karya Al-Zirikli (w. 1976 M.). Keempat, walau seandainya-pun Ibnu Inabah tidak menyebutnya, tetapi disebut oleh ulama abad sembilan lain semacam Al-sakhawi (w. 902 H.) dalam kitab Al-Daw al-Lami¡¯.
Jawaban Hasan al-Sagaf nampak sangat meyakinkan. Jika yang membacanya ahli taklid buta, ia akan langsung manggut-manggut dan percaya. Sayang, zaman ini zaman kecerdasan. Orang yang taklid buta akan berada dipojok kehidupan; orang yang mudah husnudzon dengan kedustaan di depannya, rohaninya akan terjajah dan gampang dijadikan budak oleh manusia lainnya. Ia dan anak cucunya, hanya akan jadi pengikut hina, yang tervonis takdirnya tidak akan bisa lebih mulia dari orang-orang yang berani berdusta yang dihusnuzoninya itu.
Dalam suasana jiwa lain, orang yang sengaja berdusta itu, merasa masih “penuh barokah” dengan kedustaannya, ia tidak lagi punya rasa takut kepada Tuhan, karena ia tahu kedustaan besarpun, ternyata masih didukung Tuhan dengan “istidraj”-nya, apalagi akhirat itu urusan nanti, yang penting hari ini mulia, siapa tahu Tuhan akan mengampuni segala dosa. Sampai kiamat anak cucu jadi mulia, itu yang terpenting, maka semuanya harus diperjuangkan dengan segala sisa kekuatan yang ada, walau harus terus menerus berdusta.
Kembali kepada jawaban Hasan al-segaf. Pertama ia menjawab, Ubaidillah tidak disebut oleh Ibnu Inabah, sementara anak lain disebut itu, karena Ibnu Inabah hanya menyebut anak-anak Ahmad bin Isa yang ia ketahui saja, sedangkan Ubaidillah tidak ia ketahui. Penulis menjawab singkat, lalu mana kitab yang menyebut nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa sebelum Ali al-Sakran? Bawa sini. Tidak akan pernah bisa kau bawa. Engkau mencari, tidak akan pernah engkau temui, Kenapa? Karena memang Ubaidillah bukan anak Ahmad bin Isa.
Jawaban Hasan al-Sagaf yang kedua, Ibnu Inabah punya kitab lain berjudul “Bahrul Ansab”, ia disebut juga “Umdat al-Talib al-Kubro”, di sana ia menyebut nasab Abdurrahman al-Sagaf sampai Ali bin Abi Talib. Penulis menjawab, tidak ada nama Abdurrahman al-Saqaf disebut dalam kitab “Bahr al-Ansab” atau “Umdat al-Talib al-Kubro” karya Ibnu Inabah. Yang ada adalah nasab ba Alwi disebut dalam kitab “Bahr al-Ansab” karya Amididdin al-najafi (w. abad 10 H.), itupun hasil interpolasi penyalin pada tahun 1213 Hijriah (abad 13 H.) yang merujuk salinan Murtado al-Zabidi. Dalam salinan tahun 1213 Hijriah itu, tulisan yang merujuk salinan al-Zabidi ditulis dengan tinta merah, termasuk nama Abdullah yang ditulis sebagai anak Ahmad ditulis dengan tinta merah, sebagai tanda bahwa nama Abdullah sebagai anak Ahmad ini, dalam naskah asli kitab “Bahr al-Ansab” tidak ada.
Jawaban ketiga Hasan al-saqaf, ibnu Inabah mengarang satu kitab khusus yang menerangkan nasab Ba Alwi, sebagaimana disebut dalam kitab “Al-A’lam” karya Al-Zirikli (w. 1976 M.). penulis menjawab, Ibnu Inabah tidak mempunyai kitab yang membahas khusus keluarga Ba Alwi. Kitab Ibnu Inabah dalam nasab itu selain kitab “umdat al-Talib” adalah: Kitab “Umdat al-Talib al-Kubro”, kitab “Umdat al-Talib al-Wusto”, kitab “Al-Fusus al-Fakhriyah”, kitab “Al-Tuhfat al-jamaliyah” dan “Tuhfat al-Talib”. Tidak ada kitab Ibnu Inabah yang ditulis khusus untuk Ba Alwi.
Logika saja tidak akan menerima, masa iya, Ubaidillah yang tidak disebut sebagai anak Ahmad bin Isa dalam kitab Umdat al-Talib, akan disebut khusus dalam kitab khusus. Sedangkan nama anak lain telah disebut dalam kitab Umdat itu. Tidak masuk akal. Seharusnya, apa sih susahnya menyebut nama Ubadillah sebagai anak Ahmad di kitab Umdat, hanya tujuh hurup saja kok, kemudian, kalau mau disebut anak keturunannya yang banyak itu, baru membuat kitab khusus. Jadi, ada benang merah antara kitab khusus itu dengan kitab sebelumnya.
Hari ini, kalau umpama tiba-tiba muncul dari antah berantah, kitab karya Ibnu Inabah yang memuat khusus nasab Ba Alwi, jelas orang tidak percaya, kenapa? Karena tidak ada benang merah dengan kitab yang ia karang sebelumnya. Pasti orang akan menyangka kitab itu palsu belaka.
Lalu bagaimana tentang Al-Zirikli, yang telah menyebut di dalam kitabnya tahun 1976 M. bahwa Ibnu Inabah mengarang kitab khusus untuk Ba Alwi? jelas itu hanya mengutip dari sumber yang salah. Dari mana penulis bisa mengetahui bahwa Al-Zirikli mengutip dari sumber yang salah? Lihat sendiri dalam kitabnya Al-A’lam itu, ia mengatakan, jika kitab Ibnu Inabah yang berisi keluarga Ba Alwi itu terdapat di sebuah perpustakaan di Tarim. Apa artinya? Artinya, ia mendapatkan berita dari orang Tarim bahwa ada manuskrip karya Ibnu Inabah di Tarim yang khusus menulis tentang keluarga Ba Alwi. lalu ditulis oleh Al-Zirikli dalam kitabnya. Mengenai benar atau tidak berita itu, itu hal lain. Yang jelas, kalau manuskrip itu ada, Alwi bin Tahir akan menyebutkannya dalam kitabnya Uqud al Almas. Nyatanya tidak.
Kasusnya mirip dengan kasus Imam Ubaidili yang tidak menyebut nama Ubaidillah dalam kitab terkenalnya, Tahdzibul ansab. Lalu, Ba Alwi mengatakan nama Ubaidillah disebut dalam kitab Al-Ubaidili yang lain yang belum ditemukan.
Pola pertahanan nasab Ba Alwi selalu mirip: mencari dalil “orang yang tidak ditemukan” dengan dalil “kitab yang belum ditemukan”. Jadinya hujjah mereka seperti labirin yang tidak diketahui pintunya mana, berharap orang akan lelah, lalu melupakan.
Dengan semua itu di atas, anehnya mereka “PD” banget sebagai nasab yang paling sahih. Sementara nasab ulama di Yaman dari kaum Zaidiyah, yang terbukti kesahihannya dan terkonfirmasi dalam kitab-kitab nasab, mereka biasa-biasa saja dalam mensikapi kedudukan mereka sebagai keturunan Nabi. Tidak terlalu tampak mengeksploitasi nasab mereka. Ciri genetik alawiyyin mereka, hari ini tampak dalam perjuangan mereka mengahadapi perang melawan Israel, Inggris dan Amerika. Mereka menjadi pemimpin di Yaman, bukan karena mengeksploitasi nasab mereka dan menjual cerita keperkasaan leluhur mereka di masa lalu, tetapi dengan kepemimpinan dan keberanian yang mereka tunjukan di hari ini. Begitu juga para sadah di saudi Arabia dari marga Al-abdali, Al-Aoni, Al-Hasyimi, Al-Idrisi al-Syarif, Al-Abdul Aziz, Al-Muhanna, Al-Jammaz, Al-Syihah, Al-Ayasa, Al-Banu Rajih dan sebagainya, biasa-biasa saja dalam mensikapi nasab mereka.
Jawaban keempat Hasan al-Segaf adalah walau seandainya-pun Ibnu Inabah tidak menyebutnya, tetapi sudah disebut oleh ulama abad sembilan lain semacam Al-Sakhawi (w. 902 H.) dalam kitab Al-Daw’u al-Lami’.
Penulis menjawab, Al-Sakahwi meninggal tahun 902 Hijriah, ketika ia menyebut nasab Ba Alwi itu ia mengutip dari kitab Al-Burqoh karya Ali al-Sakran, jadi memang Al-Sakhawi menulis kitab itu setelah ada pengakuan dari Ba Alwi. Jadi Al-Sakhawi mencatat dalam kitabnya itu karena ia menerima informasi yang salah seperti Imam Ibnu Hajar, dan ulama -ulama setelahnya yang menghusnudzoni sebuah berita tanpa memverifikasinya.
Dari empat jawaban Hasan al-Sagaf itu, telah nyata bahwa sebenarnya, jawaban-jawaban yang nampak kokoh itu, rapuh dan dibangun berdasar kedustaan. Sayang, Murad Syukri tidak menjawab lagi setelah disanggah itu. Jika ia menjawab sebagaimana jawaban penulis itu, nasab Ba Alwi sudah lama selesai. Apalagi, kini penulis dapat menghadirkan dalil-dalil yang komprehensif di setiap abad, baik kitab nasab maupun kitab sejarah yang menyatakan bahwa Ahmad bin Isa tidak hijrah ke Yaman dan tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah.
Penulis: Imaduddin Utsman al-Bantani
[21/1 20.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/DRJ49Q6S8LUByKTs/?mibextid=iWPMgG
Silsilah bukan milik saya...
Bagan silsilah ini milik Khusni Al Amin (member grup ini )
Mohon maklum yaaa 🙏😇
nb : Gak usah kecentilan dengan nulis komentar : blur , tolong diperbesar.... Anda tolong sampaikan ke pemilik silsilah nya langsung .... atau Anda skip aja postingan ini ...
[21/1 23.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10157875610459461/?comment_id=10157952034174461
Silsilah Ki Ageng Derpoyudho :
0. Raden Danang Sutowijoyo +
1. Panembahan Prabu Hadi Hanyokrowati
2. Kanjeng Ratu Mas Sekar + (Pangeran Cakraningrat I)
3. Nyai Ketib Grobogan
4. R Tg Sontoyudho I
5. Sontoyudho I
6. Tg Sontoyudho II
7. Ki Ageng Wirayuda
8. Ki Ageng Derpoyudho.
9.1.
9.2. Raden Ayu Tegal Arum + Sultan Hamengkubuwono I
9.3. Raden Ronggo Prawirodirjo I
[21/1 23.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ratu Ayu Tegalrejo binti
[21/1 23.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Derpoyudo
[21/1 23.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/AUrDBzbdkttMPHGc/?mibextid=iWPMgG
Prabu Brawidjaja V
1. Bondan Kejawan
2. Raden Dukuh/ Syech Ngabidullah/ Ki Ageng Wanasaba
3. Pangeran Mandepandan I
4. Kyai Sungeb/ Kyai Ageng Pakeringan
5. Kyai Djuru Martani/ Adipati Mandaraka
6. Kyai Djuru Kiting Nataningrat/ Panembahan Djuru Martani / Panembahan Djuru Najem
7. Pangeran Pandjangmas
8. Retna Kanaka/ Nyai Tjindeamoh
9. Kyai Hentawang
10. Kyai Najaburu
11. Kyai Redilaksana I
12. Kyai Redilaksana II
13. Kyai Redigala I
14. Raden Lurah Redigala II
15. Raden Ngantenn Trunosarosa
16. Rngt. Wiradihardja
17. R. Wiradi
18. R. Didit Rudi Endar Widyatmaja
19. R. Septian Kusuma
Mungkin ada yang satu Trah?
Rahayu 🙏🙏🙏
[21/1 23.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/8qRzxkKgtDkh92ft/?mibextid=iWPMgG
Silsilah Kyai Juru Kiting
Maqbaroh Jaksa Agung Kraton Mataram era Sinuwun Kangjeng Sultan Agung Hanyokrokusumo yang bernama "Kyai Adipati Juru Kiting".
Beliau jg dikenal sebagai seorang ahli strategi jenius yg akhirnya "berhasil menaklukkan Madura" setelah pada pertempuran-pertempuran sebelumnya sangat sulit ditembus dan menyebabkan banyak gugurnya Senopati dan prajurit Mataram (digambarkan dalam Babad Tanah Jawi dimana beliau mensawabi tiap prajurit Mataram dengan menggunakan segenggam nasi kepal), meski beliau sendiri hanya berada di garis belakang mengawasi jalannya pertempuran di atas tandunya (karena usia beliau yg saat itu sudah sangat sepuh).
Kejeniusan beliau ini adalah wajar, mengingat beliau adalah putra kandung "sang jenius & bijak legendaris" dari Mataram : "Ki Juru Mertani / Kyai Adipati Mandaraka".
Nasab beliau adalah :
Kyai Adipati Juru Kiting Nataningrat bin Ki Juru Mertani / Kyai Adipati Mandaraka bin Ki Ageng Saba / Pangeran Songeb / Pangeran Wirosobo bin Kanjeng Susuhunan Kidul / Sunan Kidul bin Kangjeng Susuhunan Giri I / Sunan Giri I / Sayyid Maulana 'Ainul Yaqqin bin Kangjeng Syekh Wali Lanang / Sayyid Maulana Ishaq dst. sampai dengan Kangjeng Rasulullah Muhammad Salallahu 'Alaihi Wasallam.
Khususon Kyai Adipati Juru Kiting saha sedaya ahli kubur.. Lahumul Faatihah 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Lokasi Makam : Hastana Mulya Gambiran, Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kepanewonan (Kecamatan) Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Foto dan dokumen kontribusi dari : mas Joule An Rasyd (bukan milik saya )
[21/1 23.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/thYQFq6oLeTiasGN/?mibextid=iWPMgG
Daftar Nama Putra-putri Prabu Brawijaya V (bagian 7)
41. Raden Jaka Dhobrak alias Radesn Serawung alias Pangeran Tatung Malara.... Memiliki putra yaitu Kyai Ageng Cakrajaya I alias Sunan Geseng yang berputra Raden Jaka Budhug alias Cakrajaya II..
42. Raden Jaka Lapih alias Raden Kandhuruhan.
43. Raden Jaka Jadhug alias Raden Malang Sumirang atau Raden Panggung.
44. Raden Jaka Balut alias Raden Lembu Amisani (leluhur ki ageng mangir) alias Kiai Ageng Megatsari alias Kyai Ageng Mangir Wanabaya I, berputra Nyai Ageng Mangir. Nyai Ageng Mangir ini menikah dengan Raden Jaka Umbul (putra dari Raden Bondan Surati alias Panembahan Brawijaya).
45. Raden Jaka Lanang alias Raden Nyanabakung alias Kyai Ageng Pala. Meninggal di Selakandha Mentaok (sekarang bernama kampung Sosrokusuman sebelah utara kepatihan danurejan. Ketika hidup adalah dalang yang tersohor).
46. Raden Jaka Kawuri.
47. Raden Retna Sekati.
48. Raden Jaka Tuka alias Raden Banyakwulan.
49. Raden Jaka Maluwa alias Raden Jaka Banyakmodang.
50. Raden Jaka Lancing alias Raden Banyak Patra alias Raden Surengbala. Berputra Nyai Ageng Wedhi di Bagelen.
[22/1 00.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/B9aKrqZdYhN7fV3u/?mibextid=iWPMgG
Kisah 3 Istri Prabu Brawijaya V yang Melahirkan Raja-raja Kerajaan Islam
Dalam riwayat sejarah yang kaya budaya, kerajaan-kerajaan Nusantara memiliki cerita yang memukau tentang keturunan bangsawan yang melibatkan kelahiran para pemimpin besar.
Salah satu kisah menarik yang terukir dalam sejarah adalah tentang tiga istri Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit.
Artikel ini dikemas detikJogja untuk mengulik lebih dalam tentang ketiga istri Prabu Brawijaya V yang melahirkan raja-raja di masa lampau. Untuk mengetahui kisahnya secara mendalam, berikut informasi mengenai tiga istri Prabu Brawijaya V.
Berdasarkan buku Sejarah Raja-Raja Majapahit karya Sri Wintala Achmad, Majapahit yang dikenal dengan Wilwatikta merupakan kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan dengan usaha Raden Wijaya sendiri yang merupakan menantu dari Kertanegara pada 1293.
Konon memiliki lebih dari satu istri menjadi hal yang lumrah pada masa kerajaan. Salah satu raja yang memiliki banyak istri adalah Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Prabu Brawijaya V merupakan raja terakhir Majapahit dan memiliki nama asli Bhre Kertabhumi.
Ternyata 3 istri Prabu Brawijaya V melahirkan keturunan yang kelak menjadi raja-raja Kerajaan Islam di Pulau Jawa.
Kisah Tiga Istri Prabu Brawijaya V
1. Siu Ban Ci
Siu Ban Ci atau yang juga dikenal sebagai Tan Eng Kian adalah putri dari saudagar dan juga ulama Tionghoa bernama Syekh Bentong. Setelah menjadi selir Prabu Brawijaya V, Siu Ban Ci dikenal sebagai Putri China oleh rakyat Majapahit.
Tetapi, Siu Ban Ci diusir oleh istri Prabu Brawijaya V yang ketiga karena tidak senang dimadu. Saat Siu Ban Ci mengandung, putra tersebut 'secara halus' diusir oleh Brawijaya V dan dititipkan kepada Arya Damar dan pergi ke Palembang.
Akhirnya, Siu Ban Ci melahirkan putra bernama Raden Patah, yang menjadi raja di Kerajaan Demak. Ketika dewasa, Raden Patah diramalkan oleh Arya Damar bahwa ia akan mengalahkan Raja Majapahit.
2. Putri Campa
Putri Campa bernama asli Amaravati, yang merupakan putri dari Raja Kauthara, negara bagian Champa, Vietnam. Ayahnya berdarah Cina, yaitu Bong Tak Keng dan ibunya adalah putri Maharaja Champa, Raja Indravarman VI, asli etnis Champa atau Indochina. Karena berasal dari Champa, Amaravati dikenal rakyat Majapahit dengan sebutan Putri Campa dalam ejaan Jawa.
Mengutip dari jurnal Bathara Katong, Reog Ponorogo, dan Penyebaran Islam di Jawa karya Uswatun Hasanah, Prabu Brawijaya V pada masa hidupnya berusaha di-Islamkan oleh Wali Songo. Para wali membujuk Prabu Brawijaya V dengan menawarkan seorang Putri Campa beragama Islam untuk menjadi selirnya.
Pernikahan Putri Campa dengan Prabu Brawijaya V meruncingkan konflik politik di Kerajaan Majapahit. Pernikahan mereka memunculkan reaksi protes dari elite istana yang lain.
Putri Campa melahirkan anak perempuan bernama Retno Pembayun yang menikah dengan Pangeran Andayaningrat, penguasa Pengging yang dikenal Ki Ageng Pengging Sepuh. Putri Campa juga memiliki putra bernama Bathara Katong, yang merupakan penguasa pertama Ponorogo, sekaligus pelopor penyebar agama Islam di Ponorogo.
3. Bondrit Cemara
Bondrit Cemara atau yang biasa dikenal Wandan Kuning adalah seorang pelayan istana yang berasal dari Wandhan, Sulawesi. Ia berakhir menjadi selir Prabu Brawijaya V karena wangsit yang diterima saat Raja Majapahit ini menderita sakit sipilis atau raja singa. Dalam wangsit tersebut dikatakan bahwa jika ingin sembuh, Prabu Brawijaya V harus menikahi pelayan istana yang berdarah Wandhan dan menjadi istri yang terakhir.
Setelah menikahi Bondrit Cemara, Prabu Brawijaya V sembuh dan melahirkan putra bernama Bondan Kejawan. Mengutip jurnal Politics of Prophecy in Java: A Mythological Narrative on Political Succession of Javanese Dynasties in Babad Tanah Jawi, ada seorang ahli nujum yang meramalkan Bondan Kejawan bahwa ia akan menjadi penerus Brawijaya V. Khawatir akan ramalan itu, Brawijaya V memanggil Ki Buyut Mahasar untuk merawat bayi itu dan membunuhnya ketika berumur delapan tahun.
Namun hingga mencapai umur delapan tahun, Ki Buyut tidak membunuhnya. Bondan Kejawan dititipkan kepada Joko Tarub, lalu menikah dengan Dewi Nawangsih. Bondan Kejawan memiliki anak Getas Pendawa yang nanti berputra Ki Ageng Selo.
Ki Ageng Selo berputra Ki Ageng Enis yang berputra Ki Ageng Pamanahan. Ki Ageng Pemanahan berputra Panembahan Senopati, Raja Mataram Islam pertama. Maka dari itu, Bondrit Cemara merupakan leluhur perempuan dari keturunan Panembahan Senopati.
Itulah kisah tiga istri Raja Majapahit Brawijaya V yang kelak keturunannya akan menjadi raja-raja kerajaan Islam di Jawa Tengah. Semoga bermanfaat.
Baca artikel detikjogja, "Kisah 3 Istri Prabu Brawijaya V yang Melahirkan Raja-raja Kerajaan Islam" selengkapnya https://www.detik.com/jogja/budaya/d-7077033/kisah-3-istri-prabu-brawijaya-v-yang-melahirkan-raja-raja-kerajaan-islam.
Sumber Referensi
- Bagan silsilah dari buku "Sekilas Kangjeng Sunan Lawu di Gunung Lawu' ...
🙏🙏🙏
[22/1 00.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/1qyXZSC7FVzwL45M/?mibextid=iWPMgG
Jalur keturunan keluarga kami adalah sebagai berikut :
1.Ingkang Sinuwun Prabu Brawidjaja V ing Majapahit
2.R.Arya Pekik jujuluk Arya Panolih Adipati ing Sumenep
3.R.Arya Lika ing Sumenep
4.Ki Ageng Jambalika,Pandita ing Redi Duk
5.Ki Mas Pramanca,nama Tumenggung Mancanegara Patih Sultan Pajang
6.R.Tumenggung Kartanagara,Bupati Majegan ing Sruni Kebumen
7.R.Ngabei Pramalaksana,ing Slang Sruni,Kebumen
8.R.Demang Kartamanggala,Demang ing Dusun Bedug,Slang,Kebumen
9.R.Demang Udadiwirya,Demang ing Dusun Mengkawa,Kebumen
10.Ki Udradana,Gasikan,Kebumen
11.Ki Udawijaya,Gasikan,Kebumen
12.Kiai Jayawirana,Carik ing Jeruk Losari,Karanganyar
13.R.Atmowisastro,Carik ing Kedungsari,Kebumen
14.R.Warso Rahardjosuwito (ayah saya)
15.Saya, Tatto Sutamto dan delapan saudara kandung.
[22/1 00.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/EAjnjMemCjq3nkMP/?mibextid=iWPMgG
Bismillah
Saya akan tulis sil silah keluarga saya
Mohon dikoreksi apabila ada yg salah
Yang Mulia Prabu Brawijaya V
Punya putra Ki Lembu Peteng
Ki Lembu Peteng Punya putra Ki Getas Pandowo
Ki Getas Pandowo punya putra Ki Ageng Selo
Ki Ageng Selo punya keturunan
Ki Ageng Henis
Ke Ageng Henis Punya Keturunan
Ki Ageng Pemanahan
Ki Ageng Pemanahan punya Keturunan Yang Mulia Sultan Agung Hanyokrowati
Yang Mulia Sultan Agung Hanyokrowati punya Putra Pangeran Bumidirja atau Kyai Bumi yang dimakamkan di Desa Kalijirek Kebumen
Pangeran Bumidirja punya putera Raden Wirabhumi yang dimakamkan di Kaliwiro Wonosobo
Raden Wirabhumi punya putra Raden Joyoleksono yang dimakamkan di Desa Tambak Mulya Puring Kebumen
Raden Joyoleksono punya putra Raden Mertorejo yg dimakamkan di Stana Bawang Banjarnegara
Raden Mertorejo punya putra KRT Jayamurtani atau KRT Prawira Jaya yang dimakamkan di Desa Pangempon Kec. Sruweng Kebumen
KRT Jayamurtani punya Putera
Ki Jaya tani
Ki Jaya tani punya keturunan Ki Murjodikromo
Ki Murjodikromo punya keturunan Mbah Surti
Mbah Surti Punya Keturunan Mbah Marini
Mbah Marini Punya Keturunan Keluarga Besar saya dari pihak Ibu Saya.
Sementara dari Pihak Ayah saya bertemu di Keturunan Yang Mulia Sultan Agung Hanyokrowati yang sedang saya runut.
Kami telah membentuk Paguyuban KRT Jayamurtani
Bahkan sudah membuat Yayasan di Desa Pangempon yang sekarang Ketua Umumnya di jabat oleh Manten Kades Pangempon Kec. Sruweng Kebumen.
Yang masih satu keturunan dengan kami mohon berrgabung di Yayasan tersebut dgn menghubungi WA saya 081991113868
Apabila ada kekeliruan mohon dikoreksi
[22/1 00.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/RUK8gHMpUgFwaVNR/?mibextid=iWPMgG
Silsilah Istri
(0) Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Panembahan Senopati Ing Ngalogo Mataram sumare Kotagede
Peputro
(1) GKR Retno Pembayun (W)
Peputro
(2) Raden Mas Maduseno
Peputro
(3) Raden Mas Bodronolo
Peputro
(4) Raden Mas Hastrosuto
Peputro
(5) Nyai Raden Noloproyo (W)
Peputro
(6) Raden Nganten Noloprojo (W)
Peputro
(7) Raden Nganten Bonsoyudo (W)
Peputro
(8) Raden Prayawedana - Karang Anyar Kebumen
Peputro
(9) Raden Resoyudo
Peputro
(10) Raden Sutadiwirya
Peputro
(11) Raden Roro Sukarmi (W)
Peputro
(12) Raden Roro Sutarminingsih (W)
Peputro
(13) Raden Roro Sri Mulyani (W)
Peputro
(14) Raden Roro Dwi Yanti (W)
[22/1 00.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Raden Aryo Adhikoro Ronggolawe + Janda RA. Ardorojo Joyokatwang
⬇️
Maha Patih Gajah Mada
⬇️
https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10150494094114461/?comment_id=10150494155049461
2. Mahapatih Gajah Mada
3. Raden Harya Pandaya I (anak).
4. Raden Harya Pandaya II (cucu).
5. Raden Harya Pandaya III (buyut).
6. Pangeran Pengging Handayaningrat + Dewi Pambayun binti Prabu Brawijoyo V Kertobhumi + Ratu Duworowati Puteri Champa (Adik Condro Wulan, Bulik Sunan Ampel)
7. Ki Ageng Kebo Kenanga
8. Joko Tingkir alias Sultan Hadiwijaya (Raja Pajang).
[22/1 00.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/3uRUNrUtCkKVAWDG/?mibextid=iWPMgG
MISTERI SEJARAH NASAB R ABDURAHIM KYAI AJI TOKET
Hasil Penelitian sejarah dan Penelusuran beberapa Tahun ini , langsung Ke Titik Yang di duga bagian dari Jejak Sejarah Hidup Ulama Besar di Masa nya sedikit banyak telah mendapatkan Kabar Sejarah sebagai Berikut
Di Usia Sejak Remaja Kyai Aji Tokey telah Menjadi Murid atau Anak asuh Dari Kyai Abdul Al.Prajjan , Kyai Aji Toket di Riwayatkam Datang dari Wilayah Barat di Perkirakan Sekitar wilayah Bangkalan / Sekitar Kwanyar
Berdasarkan Riwayat2 dan Kesaksian2 yang ada , beberapa nama di Bawah ini terkait dengan Nama Kyai Aji Toket
- Di Kwanyar adacdi Makamkan Cucu dari Sunan Kudus Bernama Abdurahman Gelar Khotib Sendeng II beliau Putra Khotib Sendeng I bin P Katandur Bangkal Sumenep
- Kyai Abdul Alam Prajjan Guru dari Kyai Aji Tokey sendiri Leluhurnya berasal dari Sumenep atau Asal yang sama dengan Asal Keluarga kyai Abdurahman Khotib Sendeng II
Telah di Ketahui Kyai Abdul Alam Prajjan adalah Bagian Dari Kerabat Ulama Masyhur Kyai Abdurahman Raba yang Merupakan Bagian Keluarga Ulama2 di Wilayah Cendir Sumenep
Kyai AjibToket Atau R Abdurahim Kemungkinan berasal dari Keturunan Ulama Ulama Masyhur di Sumenep dari Keturunanmya Sunan Kudus (?)
Penelitian dan pengumpulan kabar Reportase sejarah masih dan Terus Berjalan , Semoga kedepan Semua Ulama2 Di Madura alias Bujuk2 dan Ulama2 lain di masa Lalu Bisa Semakin di Perjelas Jejak Sejarah Nasab nya Sebagai Bagian kita semua mengumpulkan Yang Terserak Para Keturunannya Wali Wali Agung WALISONGO
[22/1 01.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/xWyrbpLzDTfdYxhs/?mibextid=iWPMgG
BEDA NASAB PASTI BEDA ORANG ,TAPI BELUM TENTU BEDA MAKAM 😅🙏
:Abdurohim bin Abdurahman bin Abdurohim ini Leluhurnya Zulfikar Al Idrisi
- Abdurohim bin Abdurahman bin Muhammad ini Ayah Abdullah ing Kwanyar Menantu Kyai Cendana / Sayyid Zainal Abidin Kwanyar
#dua nama diatas makamnya sama2 di Segoropuro Pasuruan
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمدع
0 Comments:
Post a Comment