Usai Chuthbatul Jum'ah, meng-Imaami, Wirid, Do'a dan 4 rokaah setelahnya, abadikan Masjid yang sebenarnya bukanlah Masjid melainkan Musholla PP. Beron di masa KH. Sholihuuuuuun (صالحون) yang ber-Madzhab Syaafi'ii sebagai pijakan Fiqih Utamanya dan 3 Madzhab Lainnya sebagai penyeimbangmya dan di Indonesia biasa dianut oleh NU dengan Gaya Fiqihnya أهل السنة والجماعة ألنهضية.
Atas taqdiir ALLOOH SWT secara logika dengan Gaya Fiqih Simpel tidak sejlimet di ASWAJA NU, seharusnya ketika berubah haluan menjadi ASWAJA MUHAMMADIYYAH eksistensi Pondok Pesantren masih hidup berjaya dan tetap berkembang pesat di tengah-tengah Masyarakat dan justeru malah tenggelam padahal di tempat lain bisa berkembang pesat.
0 Comments:
Post a Comment