Hidangan Mata

Keterangan: Silahkan ganti tulisan berwarna merah dengan Url alamat blog anda. Pengaturan di atas berfungsi layaknya widget Recent Posts. Jika ingin menampilkan artikel-artikel berdasarkan label tertentu, anda bisa ganti kode false (ditandai warna hijau) dengan label (kategori) pilihan di blog anda. Contoh: tagName:"Kesehatan" 10000 (warna biru) untuk kecepatan pergerakan slider. Anda bisa merubahnya agar lebih cepat atau lebih lambat. Misal ganti menjadi 8000 agar lebih cepat atau 12000 agar lebih lambat, dst. 5. Jika sudah diatur semuanya, silahkan simpan dan lihat hasilnya. Kalau anda menghendaki agar tampilan slider ini hanya muncul di tampilan beranda (home) blog saja, silahkan baca postingan saya berikut ini: Cara Menyembunyikan atau Memunculkan Widget Hanya pada Tampilan Beranda Blog. Demikian. Semoga bermanfaat. Labels: Blogging Thanks for reading Cara Mudah Membuat Slider (Slide Show) Keren di Blog, Cukup Satu Langkah. Please share...!

Wednesday 13 January 2021

Trik Tips 'Ulamaa" Salaf Mengajar & Mendidik Santri Yang Sulit Paham

 Baru Terungkap, Ternyata Imam Syafi'i memiliki Murid "Slow Learner" dan Begini Cara Mengajarnya. 

Sangat mengesavnkan pada apa yang ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii, Renungan bagi Ustaadz,  Ustaadz,  Kiyai,  Nyai dan Guru

Bagaimana cara Imam Syafii (Imaam Mujtahid Pendiri Madzhab Syaafi'ii), sebagai Guru mengajar menghadapi kenyataan ada satu Muridnya yang sangat lamban dalam memahami pelajaran.


Sang Murid itu adalah Ar Rabi’ bin Sulaiman, murid paling slow learner. Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tapi Robi’tak juga faham. Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya,

“Rabi’ Sudah faham paham belum ?”

“Belum faham, ”jawab Rabi’.


Dengan kesabaranya, sang guru mengulang lagi pelajaranya,lalu ditanya kembali, ”sudah faham belum? Belum.

Berulang diterangkan sampai 39x Rabi’ tak juga paham.


Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, Rabi’ beringsut pelan-pelan keluar dari majelis ilmu. Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi’, melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, ”Robi’ kemarilah, datanglah ke rumah saya !”.


Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan muridnya, maka beliau mengundangnya untuk belajar secara privat.

Sang Imam mengajarkan Rabi’ secara privat, dan ditanya kembali, ”Sudah paham belum ?

Hasilnya? Rabi’ bin Sulaiman tidak juga paham.


Apakah Imam Asy-Syafi’i berputus asa?

Menghakimi Rabi’ bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak. Beliau berkata,  


”Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu.”


Mengikuti nasihat gurunya, Rabi’ bin Sulaiman rajin sekali bermunajat berdoa kepada Allah dalam kekhusyukan. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi’ bin Sulaiman.


Tahukah kita? Rabi’ bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Madzhab Syafi’i dan termasuk perawi hadis yang sangat kredibel dan terpercaya dalam periwayatannya. 


Sang slow learner bermetamorfosis menjadi seorang ulama besar.

Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-Syafi’i dalam mengajar dan mendidik.


Adakah kita, para guru dan orangtua bisa meneladani kesabaran Imam Syafii dalam mengajar ?


Berapa kuat kita meyakini bahwa tidak ada anak dan murid yang bodoh?


Sudahkan kita, para guru dan orangtua mendoakan anak-anak dan murid didik kita agar difahamkan pelajaran ?


Sudahkan kita, para guru dan orangtua Memotivasi anak murid kita agar gigih berdoa kepada Allah Taala?

0 Comments:

Post a Comment