HARTABUTA :
Sabtu, 21-12-2024.
Deskripsi :
- Rabu Legi, 2-5-2012 M/ 10 Jumaadil Aachir 1433 H jam 08.00 WIB memasukkan Berkas Permohonan Lolos Mutasi ke Tuban ke Bupati Probolinggo lewat Kantor DEPDIKNAS Kraksaan.
- Kamis Pahing, 3-5-2012 M/ 11 Jumaadil Aachir 1433 H memasukkan Berkas Permohonan Diterima Mutasi ke Bupati Tuban lewat Kantor DEPDIKNAS DISPORA Tuban.
- Jam 09.45 WIB sampai di Rumah Beron dan bertemu Ibunda.
- Jam 10.00 WIB menemui Paklik Abu Nazaruddin di selatan rumah 2 meter sedang meninjau Pondasi PAUD AL BIRRU.
- Lalu tanpa rencana & settingan sebelumnya terjadi Dialog Panjang SUHU Dengan Paklik Abu Nazaruddiin & ditutup dengan datangnya Do'a Restu Beliau Terkait PP. Beron Era Mbah Kakung KH. Shoolihuuun Yang Terapkan Fiqih 4 Madzhab Terutama Madzhab Syaafi'ii.
- Lalu disusul Do'a Restu Paklik Zainur Rohmat Sang Adik Beliau pada 10-5-2020 M setelah selama 7 hari berurutan sebelumnya Beliau banyak bertanya tentang Liku-Liku Sejarah Pondok Pesantren Beron termasuk Setatus Tanah Wakaf & Seluruh Tanah Keluarga yang 100 ℅ bukanlah Hadiah dari Pemerintah Belanda.
BAGIAN V.
Dialog Panjang SUHU Dengan Paklik Abu Nazaruddiin & Datangnya Do'a Restunya Yang Memang SUHU Tunggu Selama ± 17 Tahun (Tahun 1995 - 2012)
Harapan Paklik Abu Nazaruddiin Agar SUHU Segera Pulang Kampung Semakin Kencang bin Serius.
Paklik Abu Nazaruddiin :
Lho Yaaakkk ... !
Dari uraianmu tadi, yang paling pas & cocok melanjutkan perjuangan Mbah Kakungmu itu ya Dirimu Yaaak ... !
Paklik butuh Orang Sepertimu.
إن شاء اللّه
Dirimu bisa mengayomi Semua Pihak.
Ayooo pulanglah & jangan di Kraksaan selamanya ... !
Meskipun sekiranya dirimu NU Tulen 100 ℅ Paklik akan mendukungmu sepenuhnya.
SUHU :
Dalam hati banyak bersyukur kepada ALLOOH karena :
1. Beliau tepati janjinya tidak akan menyela protes keberatan yang SUHU sampaikan.
2. Beliau sudah banyak berubah, tidak menjadi Pengikut ASWAJA Muhammadiyyah yang kaku, keras, kolot, selalu ofensif & galak bin garang kayak di masa silam.
Lalu SUHU lanjutkan Dialognya :
Panjenengan bisa begitu, tetapi Paklik satunya tidak bisa begitu karena sampai hari ini masih kaku Beliaunya & beberapa pancing-pancing masalah meski dengan Nada Betcanda Tetapi Menohok Banget di hadapan Orang-Orang Yang Mayoritas bergaya ASWAJA Muhammadiyyah yang seharusnya tidak patut dilakukan.
Paklik Abu Nazaruddiin :
Paklik yang mana ... ?
Paklik Lik taaa ... ?
Lik Mak taaa ... ?
Pancing-pancing masalah ... ? Apa contohnya & apa tindakanmu saat itu ... ?
SUHU :
Yaaa benar.
1. Pas ada Acara Keluarga, tahu-tahu Beliau nylethuk bernada sinis meremehkan & merendahkan.
Lha ini Anak buahnya Imaam Syaafi'ii datang ... !
Jawab SUHU simpel,"Ooo sungguh jauh lebih baik, lebih mulia & lebih terhormat daripada menjadi Anak Buah Penjahat Nasional Kelas Kakap yang hidupnya penuh Mo Limo ... ! Yang jelas menjadi Anggotanya Nabii Muhammad SAW ... !".
2. Eee ternyata ada Anak Buahnya Gus Dur datang ... !
Jawab SUHU simpel,"Ooo sungguh jauh lebih baik, lebih mulia & lebih terhormat daripada Penjahat Nasional Kelas Kakap yang hidupnya penuh Mo Limo ... !". Yang jelas menjadi Anggotanya Nabii Muhammad SAW ... !".
Paklik Abu Nazaruddiin :
Kenapa kau jawab dengan gaya seperti itu ... Seolah-olah bukanlah masalah serius & berat, padahal sebenarnya bisa menjawabnua secara 'Ilmiah ?
SUHU :
Jikalau ditanggapi serius akan terjadi perdebatan yang bisa jadi malah Debat Kusir.
Debat Menang maupun Debat Kalah tidak ada faedahnya & justeru malah malu sendiri.
Tidak mau mendebatnya serius karena masih Sangat Hormat bahwasanya Beliau Sang Paklik Sendiri.
Apapun & bagaimanapun alasannya tetap hormat ta'zdiim kepada Beliau.
Dengan jawaban model itupun, itu juga Jawaban 'Ilmiyyah koook,
Paklik Abu Nazaruddiin :
Dengan jawabanmu yang seperti itu, bagaimana reaksi Beliau ... ?
SUHU :
Beliau langsung diam & mayoritas yang ada di situ juga ikut terdiam padahal sebelumnya ikut larut dalam perkataan nylethuk tsb.
Paklik Abu Nazaruddiin :
Sikapmu & tindakanmu sungguh sudah benar & tepat ... !
Nah ... ! Sekarang tunggu apalagi, segera pulanglah & tinggalkan Kraksaan ... !
Urusan Paklik Zainur Rohmat, serahkan kepada Paklikmu ini ... !
SUHU :
Tidak sesederhana itu Paklik ... !
Sungguh SUHU tidak ingin Panjenengan berdua :
1. Debat Kusir.
2. Adu mulut.
3. Putus silatur rohim.
Butuh waktu & proses Paklik ... Biarlah berjalan alamiah ... !
Yaaak ... Paklik sangat berharap kau mau pulang Kampung ke sini & sekaranglah waktu yang tepat, apalagi sudah lama di Kraksaan ... !
Sudah berapa tahun di sana ... ?
SUHU :
Sudah ± 24 tahun Paklik ... !
Begini lhooo Paklik ... Sekiranya bisa pulang kampung namun mungkin tidak di sini ... ?
Lalu bergumam di hati,"Paklik sesungguhnya saat ini sedang berjuang urus mutasi agar bisa pulang kampung. Kemarin Rabu, 2-5-2012 masukkan Berkas Mutasi ke Bupati Probolinggo Bapak Hasan Aminuddiin lewat Kantor DIKNAS Kraksaan. Hari ini Kamis, 3-5-2012 jam 08.00 WIB tadi masukkan Berkas Mutasi ke Bupati Tuban Bapak KH. Fathul Hudaa lewat Kantor DIKDISPORA Kabupaten Tuban. Mohon ma'af Paklik, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk sampaikan hal ini ke Panjenengan kuatir bocor & ada Pihak-Pihak Tertentu yang membikin Jalan BuntuBuntu dengan Aneka Alasan baik Sehaluan maupun Beda Haluan. Kan bisa berabeee dooong ... !".
Paklik Abu Nazaruddiin :
Mengapa kok begitu ... ?
SUHU :
Malas, ogah Paklik ... !
Alasannya antara lain :
1. Jikalau pulang ke sini, tidak mungkin SUHU mengajari Penduduk Jamaa'ah sini dengan :
a. Gaya Fiqih ASWAJA NU meski di Era Mbah Kakung hingga wafatnya tahun 1958 M pakai Gaya tsb.
b. Lalu berubah haluan pakai Gaya ASWAJA Muhammadiyyah yang bukan Gaya ASWAJA Muhammadiyyah Era Mbah KH. Ahmad Dahlan karena pasca wafatnya Beliau telah dikuasai Pemahaman Gaya Wahhaabyy.
c. Sedikit-sedikit Bid'ah Dlolaalah & Musyrik. Kenyataannya ketika Urusan Bid'ah dikaji secara mendalam & obyektif, Bid'ah itu tidaklah tunggal harga mati yang tidak bisa dipilah-pilah alias Ada Klasifikasinya sebagaimana Klasifikasi Jenis Setatus Perintah ALLOOH SWT & ROSUL-NYA NABII MUHAMMAD S'AW, Bukan berarti tidak setuju adanya itu. Hanya saja kenyataannya justeru Mereka malah melanggar jauh lebih berat daripada Kelompok ISLAAM Lainnya yang dicap sebagai Ahli Bid'ah & Gudangnya Bid'ah Yang Sesat Menyesatkan, padahal pada awalnya sejak SMP Kelas I tahun 1978 hingga menjadi Guru PNS ikut pahami Bid'ah Itu Harga Mati Yang Tidak Bisa Ditawar Lagi. Namun kesemuanya ambyar buyar ternyata Mereka tidak konsekuen dan konsisten dengan Prinsip Bid'ah Tunggalnya Itu dan justeru lebih mantab meyaqiini Bid'ah Itu Ada Klasifikasinya. Adapun yang jenis Bid'ah Haroom tentu sepakat 100 ℅.
d. Paklik ... ! Justeru dengan konsep Bid'ah Tunggal itu sumber masalah terjadinya benturan Sesama Ummatu ISLAAM yang tidak akan pernah bisa saling kompromi hingga Yaumul Qiyaamah Kubroo Tahap I yang hanya berlaku bagi Penduduk ISLAAM yang mendapatkan Setempel IIMAAN.
e. SUHU pakai Gaya Muhammadiyyah yang Wahhaabyy juga tidak mau.
f. SUHU ini tidak benar-benar kuasai 'Ilmu Agama ISLAAM dengan akar Kitaab Kuningnya yang beranekaragam dari berbagai Disiplin 'Ilmu alias Tidak Pandai & 'Aalim namun juga Tidak Bodoh bin Bloon Paklik ... ! IQ jenius tidak tetapi IQ Jongkok bin Idiot juga tidak ... !
g. Biarlah di sini tetap terapkan Gaya Fiqih ASWAJA Muhammadiyyah asal jangan Wahhaabyy amatlah. Benturan NU Vs Muhammadiyyah cukuplah di Masa Silam saja & janganlah berkepanjangan Sepanjang Zamaan.
Asalkan NU & Muhammadiyyah bisa Guyup Rukun, Saling Harga Perbedaan, Saling Hormati & Saling Toleransi itu jauh lebih baik.
Paklik ... !
Tidaklah mungkin, Orang ISLAAM SeIndonesia "NU Semua" & meski harus bunuh tanpa sisa yang "Non NU" ... !
Tidaklah mungkin, Orang ISLAAM Indonesia, "Muhammadiyyah Semua" & meski bunuh semua tanpa sisa yang "Non Muhammadiyyah"...!
Paklik Abu Nazaruddiin :
Lhooo ya jangan pakai istilah Wahhaabyy, kok tidak paslah !
SUHU :
Begini lhooo Paklik ... ?
Penyematan nama itu ya tidak salah karena Tokoh Pelopor Utamanya kan Syaich 'Abdul Wahhaab, lalu banyak yang mengikutinya bahkan sukses merangkul Penguasa 'Arab Saudi di saat itu hingga akhirnya menjadi dominan & menasbihkan sebagai Haakim yang tentukan keabsahan Praktek "RUKUN IIMAAN, ISLAAM & IHSAAN" menuju "TAQWAA" yang harus dipatuhi oleh Siapapun.
Pakai nama MUHAMMADISME atau ISLAAMISME juga tidak pas karena Semua Firqoh ISLAAM 73 Golongan, apapun alasannya toh :
1. Sama-sama UMMATU NABII MUHAMMAD S'AW.
2. Sama-sama UMMATU ISLAAM asalkan Dia Kalimah Syahaadahnya (Syahaadataini) Sama Persis.
Paklik ... !
Dalam 'Ilmu Ekonomi penyematan julukan tsb. merupakan hal yang lumrah & logis karena mengikuti Pemahaman Seseorang misalnya :
1. Semithisme karena mengikuti pemikiran & pemahaman Bapak Adam Smith yang merupakan Bapak 'Ilmu Ekonomi, sekaligus Bapak 'Ilmu Ekonomi Klasik & Bapak 'Ilmu Ekonomi Liberal/ Pasar/ Kapitalis.
2. Marxisme karena mengikuti pemikiran & pemahaman Bapak Karl Marx yang merupakan Bapak 'Ilmu Ekonomi Sosialis yang menentang keras 'Ilmu Ekonomi Gaya Adam Smith.
3. Keynesianisme karena mengikuti pemikiran & pemahaman Bapak John Maynard Keynes (J.M. Keynes) yang merupakan Bapak 'Ilmu Ekonomi Modern sekaligus Bapak 'Ilmu Ekonomi Liberal Modern.
Paklik Abu Nazaruddiin :
Lho Yaaakkk ... !
Pokoknya Paklikmu sangat berharap agar Dirimu segera pulang Kampung ke sini.
Adapun urusan nantinya benar-benar bermukim di Tanah Peninggalan Bapakku & itu Kakekmu PP. Beron sini atau di tempat lain yang tadi katanya butuh tempat yang netral di mana bisa hidup berdampingan secara damai di tengah-tengah perbedaan & persamaannya di antara Sesama UMMATU ISLAAM yang terpecah menjadi 73 Golongan maka yang terpenting Dirimu itu :
1. Tidak tinggal di Kraksaan selamanya, wafat & dimakamkan di sana.
2. Bisa segera pulang dulu ke Beron sini.
3. Selebihnya sambil melihat perubahan kondisi situasi kondusif di sini.
4. Selanjutnya ambil keputusan, lanjutkan perjuangan Mbah Kakungmu untuk hidupkan kembali PP. Beron & berjaya seperti di Masa Silam di tempat ini atau tempat lain yang kau inginkan itu Urusan Nanti.
5. Pokoknya pulanglah ... !
و الحمد للّه ربّ العالمين
صلّى اللّه على محمّد
0 Comments:
Post a Comment