Hidangan Mata

Keterangan: Silahkan ganti tulisan berwarna merah dengan Url alamat blog anda. Pengaturan di atas berfungsi layaknya widget Recent Posts. Jika ingin menampilkan artikel-artikel berdasarkan label tertentu, anda bisa ganti kode false (ditandai warna hijau) dengan label (kategori) pilihan di blog anda. Contoh: tagName:"Kesehatan" 10000 (warna biru) untuk kecepatan pergerakan slider. Anda bisa merubahnya agar lebih cepat atau lebih lambat. Misal ganti menjadi 8000 agar lebih cepat atau 12000 agar lebih lambat, dst. 5. Jika sudah diatur semuanya, silahkan simpan dan lihat hasilnya. Kalau anda menghendaki agar tampilan slider ini hanya muncul di tampilan beranda (home) blog saja, silahkan baca postingan saya berikut ini: Cara Menyembunyikan atau Memunculkan Widget Hanya pada Tampilan Beranda Blog. Demikian. Semoga bermanfaat. Labels: Blogging Thanks for reading Cara Mudah Membuat Slider (Slide Show) Keren di Blog, Cukup Satu Langkah. Please share...!

Tuesday, 10 December 2024

Cuplikan Isi Chuthbah SUHU Jum'ah, 6-12-2024

HARTABUTA :

Selasa, 10-12-2024.


3 'Amal Jaariyah


Nuwun Sewu ... 💥👳‍♀️🙏⭐


1. Kita sudah dibekali 'Ilmu tentang : 


* Rukun "*IIMAAN, ISLAAM, IHSAAN*" menuju *TAQWAA*.


* Wajib ('Ain, Kifaayah). 


* Sunnah (Muakkad, Ghoiru Muakkad). 


* Makruuh.


* Mubaah. 


* Halaal. 


* Haroom. 


* Syubhah. 


2. Ketika menjalankan Rukun "*IIMAAN, ISLAAM, IHSAAN*" menuju "*TAQWAA*" maka kesemuanya tidak bisa terlepas dari Mata Rantai Penerapan Hukum "*Wajib ('Ain, Kifaayah), Sunnah (Muakkad, Ghoiru Muakkad), Makruuh, Mubaah, Halaal, Haroom, Syubhah*". 


3. Contoh  sederhana, di dalam menjalankan *Hukum Mubaah*, tentu ada bagian yg masuk kategori Hukum "*Wajib ('Ain, Kifaayah), Sunnah (Muakkad, Ghoiru Muakkad), Makruuh, Halaal, Haroom, Syubhah*". 


* Di balik praktek *Hukum Wajib*, tentu ada bagian yg masuk kategori Hukum "*Sunnah, Makruuh, Mubaah, Halaal, Haroom, Syubhah*". 


* Di balik praktek *Hukum Sunnah*, tentu ada bagian yg masuk kategori Hukum "*Wajib, Makruuh, Mubaah, Halaal, Haroom, Syubhah*".


* monggooo bisa dikaji & direnungkan, karena Kita melakukannya meski sekian ℅ tidak menyadarinya.


4. Dalam urusan Banii Adam & Hawwaa" yg wafat ada bagian praktek :


* Hukum Wajib : Memandikan, Mengkafani, Menyolati, Memakamkan didahului Hukum Wajib lainnya ketika Wafat yakni : Mata yg terbuka ya ditutupkan, Menutup Seluruh Tubuhnya dg kain/selimut/sarung/sewek yg bersih nan suci & segera urus proses Memandikan, Mengkafani, Menyolati & Memakamkan. 

* Di balik Hukum Wajib tsb. ada praktek Hukum Sunnah, Makruuh, Haroom, Halaal & Mubaah. 


* Sunnah misalnya kirim do'a pasca pemakaman, ucapkan Salaam ketika lewat Makam ISLAAM atau ada Orang ISLAAMnya, tancapkan pelepah kurma segar, tabur bunga segar di makam sebagai pengganti pelepah kurma segar, kain kafan dikasih wewangian. 


* Makruuh misalnya berta'ziyyah tidak mendo'akan Si Mayyit & Keluarga yg ditinggalkan justeru begadang sampai pagi sambil makan, minum, merokok, ngobrol topik bebas ngalor ngidul, main remi meski tidak berbayar. 


* Haroom misalnya dikuburkan secara Non ISLAAM, kain kafan hasil curian, mayat & kain kafan serta makamnya disiram darah babi. 


* Mubaah misalnya  Tahliilan tanpa suguhan, Tahliilan dg suguhan, makan minum  di tempat rumah orang yg wafat hasil kiriman Pena'ziyyah atau Tetangga Dekat. 


5. Pahala kebaikan Banii Adam & Hawwaa" yg wafat itu ada yg :


* Terputus/disetop berlaku untuk 'Ibaadah Vertikal/Hablumm Minallooh (حبل من اللّه) 


* Tetap tersambung/ terbuka/ diberi pahala meski sudah di Alam Qubur/ Alam Barzah untuk 'Ibaadah Horisontal : 

حبل من الناس و حبل من جميع المخلوق


* Dasarnya Hadiits Muslim. 


إذا مات ابن أدم إنقطع عمله إلّا من ثلاث : صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعوا له


* Suuroh An Najm : 39 untuk Ronde I/ Tahap I. 'Ibaadah Vertikal & Ronde II/ Tahap II. 'Ibaadah Horisontal. 

Berlaku ketetapan :

1. Meskipun wafat & menjadi Penduduk Alam Qubur/ Barzah/ Pangrantunan 3 jenis 'amal shoolih shoolihah di atas yg dilakukannya ketika hidup sejak usia 'Aaqil Baligh, pahalnya masih tetap mengalir diberikan/terbuka/belum ditutup hingga berakhir saat Hari Berbangkit & berkumpul di Padang Mahsyar untuk Raportan penentuan Nasib Syurga ataukah Neraka. 

2. Pahalanya tetap mengalir bahkan berlipatganda jikalau Muslim Muslimah yg masih hidup baik Sendirian maupun Berjamaa'ah kirim do'a. 

3. Banii Adam Hawwaa" di Alam Qubur belum tahu nasibnya, Syurga ataukah Neraka dan masih masa tunggu Hari Berbangkit. Karena itu :

a. 3 'amal shoolih shoolihah yg dia lakukan ketika hidup akan menjadi fasilitas utama bekal hidup di Alam Qubur terutama  sandang, pangan, papan, 

b. Jikalau bekal 'amalnya cukup bahkan lebih, tentu kehidupannya makmur di Alam Qubur, tidak sengsara menderita sekaligus tidak mendapatkan Siksa Qubur sebagai Syurga Pemanasan/Syurga Pembukaan, apalagi mendapatkan pahala kiriman do'a dari yg masih hidup. 

c. Jikalau gak cukup, tentu kehidupan Quburnya dalam kondisi situasi Miskiin bahkan Faqiir Miskin, sengsara menderita, apalagi mendapatkan Siksa Qubur namun sengsara deritanya menjadi berkurang ketika ada kiriman do'a dari yg masih hidup. 

c. Bagi Penduduk Alam Qubur yg tidak menjalankan Rukun "Iimaan, Islaam & Ihsaan" menuju Taqwaa hanya berbekal Syahaadatain ketika Menikah maka jauh lebih sengsara & menderita. 

d. Bagi Penduduk Alam Qubur yg 'Aaqil Baaligh & 100 ℅ menolak Agama ISLAAM semenjak proklamasi KEROSUULAN Nabii Muhammad S'AW, menurut Ajaran Hukum ISLAAM tentu sengsara menderitanya gak bisa digambarkan lagi yg tentunya Jauh Lebih Hyper Dahsyat Sengsara Menderitanya. 

4. Bagi Kita yg masih hidup dan lakukan dosa apalagi dosa besar ya segera Taubatan Nashuuhaa senyampang belum wafat karena terutama bagi Pelaku Dosa Besar. 

Apa saja yg termasuk Dosa Besar bisa dibaca & dikaji lewat :

Kitaab Kuning/ Gundul atau

Kitaab Brewok atau

Kitaab Tarjamahnya atau

Aneka artikel perihal tersebut di Internet, 

Selanjutnya bisa dikonsultasikan kepada Para 'Aalim 'Ulamaa. 


Ketika berbuat dosa setelah paham pedomannya yg tahu dan paham ya dirinya sdndiri, ya gak perlu teriak2 pengumuman telah berbuat dosa, lalu segera Taubatan Nashuuhaa. 

Jikalau belum Taubatan Nashuuhaa dan wafat, tentu 'Amal Shoolih Shoolihahnya ketika hidup baik yg Vertikal maupun Horisontal hangus musnah, kiriman do'a gak sampai percuma sia-sia meski Ditahliili/ Dido'akan Banyak & ditambah Siksa Qubur. Tentu sangat mendetita sengsara. 


و الحمد للّه ربّ العالمين

صلّى اللّه على محمّد

0 Comments:

Post a Comment