Setiap Manusia Islam Meskipun Dikenal Alim Tetap Memiliki Kelemahan

ألسّلام عليكم و رحمة لله و بركاته

بسم الله الرّحمن الرّحيم

 .

 ألحمد لله ربّ العالمين * أشهد أن لا إله إلاّ الله و حده لاشريك له * له الملك وله الحمد* يحيى ويميت * وهوعلى كلّ شٍئ قدير. أشهد أنّ محمّدا عبده و رسوله * خاتم النّبيّين والمرسلين لا نبيّ ولا رسول بعده. أللّهمّ صلّ على ( سيّدنا ) محمّد وعلى أله وصحبه و ذرّيّاته وكلّ من تبعهم بإحسان إلى يوم الدّين . أمّاّ بعده

Baca ini dulu dong .... !!! 

• Sudahkah Memenuhi Janji Sebagai Musliim Musliimah Sejati ?

• Islaam Itu Luas dan Luwes, Pedoman dan Solusi Multi Bidang Kehidupan Universal, Hindari Konflik Internal

=================================================

Lanjutan dari Kisah I, II, III, IV, V

1. Isi Wasiat Pamanda Kyahi Soebakir Affandi.
2. Detik-Detik Terakhir Akhir Hidup Pamanda Kyahi Soebakir Affandi.
3. Gagal Menjadi Imam Sholat Iedul Adha. 
4. Tempat Tinggal Di Kraksaan Diobok-Obok Maling 
5. 7 Malam Berturut-Turut Mimpi Diajari Ilmu Tajwiid oleh Pamanda Kyahi Soebakir Affandi

Pamanda Kyahi Soebakir Affandi Asy Syihabyy Al Muntholibyy di mata SUHU sungguh sangat sepesial karena :

1. Paman Kandung (PAKDE) Yang Penyabar dan Ternang Bersahaja, Beliau Kakak Kandung persis Ayah SUHU,
2. Pernah mengangkat sebagai Anak tetapi sayangnya tidak tahu dan merasakan kasih sayangnya selama diangkat sebagai Anak karena masih terlalu kecil. Hanya saja tahunya entah kenapa kok hampir setiap hari suka ke rumah beliau seperti Rumah Sendiri.
3. Guru Mengaji pertama kali sejak usia 6 tahun, SD (7 s.d. 13 tahun) dan SMP (14 s.d. 16 tahun),
4. Di saat Orang Tua jatuh miskin akibat Mismanagement Ayah termasuk ditipu Urusan Bisnis dan ironisnya justeru oleh Sebagian Tetangga Dekat Sendiri dan bahkan ada yang menjadi Sahabat Karibnya, pada saat mengaji tidak punya SARUNG, punya SARUNG tetapi jelek, kumal dan bolong-bolong serta kriting sebagian tidak pernah diseterika dan tidak punya seterika. Berhubung adanya hanya itu, ya akhirnya tetap dipakai MENGAJI AL QUR'AANUL KARIIM. Rupanya beliau tidak tega ke SUHU. Tahu-tahu memberi SARUNG. Meski tidak baru dan berukuran Orang Dewasa sebab SARUNG HARIAN beliau sendiri, ya tetap dipakai meski membentuk Gulungan Lingkaran Besar dan Tebal di perut. Bagi SUHU itu HADIAH DUNIAWI TERBESAR Pertama yang beliau berikan dan kenangan tersebut tidak akan pernah terlupakan karena sangat membekas di dalam Jiwa Raga, apalagi yang memberi adalah Pamanda Kandung yang paling SUHU kagumi dan hormati, Saking senangnya jarang memakainya tetapi menjadi selimut andalan bilamana tidur. Sungguh terasa luar biasa karena mampu membawa rasa nyaman, tenang, teduh, damai, senyum penuh arti dan bahagia, apalagi ada bau harum yang khas dari Pamanda Kandung yang sangat dikagumi dan dihormati,
5. Saat ikut Sunnatan Massal  di Balai Desa Rengel pada saat di SDN Punggulrejo Kelas IV ditunggui oleh beliau dan menantunya alias Mas Sepupu Ipar SUHU yakni Mas Poedjiantoro bin Munadi yang berperan sebagai Ayah SUHU. Lho lantas Ayah Kandung SUHU ke mana ?  Sejak usia 5 tahun dan Adik Kandung SUHU masih Bayi Merah hanya mengenal IBUNDA karena bercerai dan beliau hidup di tempat lain. Ditunggui Pamanda Kandung yang dikagumi dan dihormati dan dianggap Anak oleh Mas Poedjiantoro merupakan KENANGAN KELUARGA TERINDAH dan TERBESAR yang tidak akan pernah terlupakan forever sehingga pada saat itu SANGAT SENANG, TENANG, SENYUM DAMAI PENUH ARTI, TEDUH dan BAHAGIA, apalagi sebenarnya pada usia tersebut sebenarnya SUHU haus KASIH SAYANG meski tidak pernah MENUNTUT.
6. Menjelang wafatnyapun sempat memberikan WASIAT BERAT YANG SUNGGUH LUAR BIASA sebagaimana yang telah dikisahkan sebelumnya.
7. Usai dimakamkan setelah masuk hari yang ke 8 dan sudah kembali ke Kraksaan, ternyata beliau masih MENGAJARI ILMU TAJWIID kepada SUHU walau dalam mimpi selama 7 malam berturut-turut.

Akan tetapi sungguh sangat kaget dan sedih luar biasa ketika masuk ke malam 15 s.d. 21 karena selama 7 malam berturutt-turut pula mimpi didatangi  beliau dalam kondisi yang kurang bagus karena Wajahnya Jadi Gelap meski tidak Gelap Gulita dan ketika bersalaman keluar Gaya Setrum Yang Cukup Tinggi. SUHU menjadi sangat ketakutan dan ke manapun bergerak dikejar beliau karena ingin salaman, tapi SUHU tidak mau karena WAJAHNYA GELAP dan TANGANNYA NYETRUM. SUHU menjadi sedih, kasihan dan bingung harus berbuat apa.

Mengapa bingung ? 

• Beliau ORANG 'ALIM tetapi kok terlihat seperti itu ? Bagaimana mungkin SUHU akan kirim Do'a kepada beliau, lha wong semasa hidupnya beliau ANTI TAHLIL sebagaimana Pemahaman Kaum Muhammadiyyah pada umumnya di mana TAHLILAN tidak bisa sampai ke MAYYIT ? 
• Meski beda pemahaman, SUHU TETAP SANGAT MENGHORMATI PEMAHAMAN BELIAU DAN MEREKA. KEBENARAN PEMAHAMAN SEJATINYA, BESOK DI AKHIRAT. 
• Semasa muda, beliau nyantri di PONDOK PESANTREN TAMBAK BERAS dan TEBU IRENG yang Notabene NU, namun setelah pulang ke Beron berubah menjadi MUHAMMADIYYAH dan kemudian menjadi ke PEMANGKU PONDOK PESANTREN BERON GENERASI II sebagai Penerus Kakek Kandung SUHU alias Ayah Beliau,"K.H. SHOLIHUN AFFANDI ASY SYIHABYY AL MUNTHOLIBYY". Selama SUHU mengaji ke beliau, anehnya diajari Kitab-Kitab yang menjadi Tradisi Pendidikan Islam di Kaum NU, namun tidak pernah pula menyinggung-nyinggung apalagi membahas tentang NU dan MUHAMMADIYYAH,"TIDAK PERNAH". Ngrasani alias Mempergunjingkan ? Juga tidak pernah. Mungkin ngrasani sama Orang Lain ? Ya tidak tahulah. Hanya saja, sampai BELIAU WAFAT,"TIDAK ADA BERITA BEREDAR BAHWASANYA BELIAU BIASA NGRASANI INI DAN ITU".
• Bilamana tentang TAHLIIL saja, maka baik NU maupun MUHAMMADIYYAH, PERSIS, AL IRSYAD, WAHHABY (MANHAJ SALAFYY),"SEPAKAT  100 %", namun dalam urusan "TAHLIILAN" , maka "TIDAK SEPAKAT100 % BAGAIKAN LANGIT DENGAN BUMI, BAGAIKAN MINYAK DENGAN AIR YANG TIDAK BISA SALING KETEMU".  Di satu Pihak mengeluarkan JURUS BID'AH TUNGGAL DLOLAALAHNYA YANG 100 % TERTOLAK YANG SEOLAH-OLAH SELURUH 'AMALIAHNYA SUDAH BENAR-BENAR BENAR 100 % TANPA CACAT. Dalam penyampaiannya ada YANG ARIF BIJAKSANA BIJAKSINI BIJAKSITU, ADA YANG NADA TINGGI, ADA NADA SANGAT TINGGI sedangan Pihak Satunya yang mendapat JURUS TERSEBUT,"MENOLAKNYA". Pihak yang MENOLAKPUN ada YANG ARIF BIJAKSANA BIJAKSINI BIJAKSITU, ADA YANG NADA TINGGI,  DAN ADA PULA YANG NADA SANGAT TINGGI.
• Wahai Allooh SWT, bilamana  kirim DO'A KEPADA BELIAU YANG WAFAT baik yang pakai Qur'an maupun Bukan,"HARAM HUKUMNYA, BID'AH DLOLAALAH HUKUMNYA, DO'A SIA-SIA PENGANTAR NERAKA" tentunya BACAAN AL FAATIHAH SAAT SHOLAT JANAZAH DIHAPUS SAJA, akan tetapi Wahai Allooh, yang Saya terima selama ini,"SHOLAT APAPUN YANG TIDAK ADA FAATIHAHNYA BERARTI BELUM SHOLAT ALIAS TIDAK SAH". 

Hadits Tirmidzi 947

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُثْمَانَ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ عَلَى الْجَنَازَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيثٌ لَيْسَ إِسْنَادُهُ بِذَلِكَ الْقَوِيِّ إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُثْمَانَ هُوَ أَبُو شَيْبَةَ الْوَاسِطِيُّ مُنْكَرُ الْحَدِيثِ وَالصَّحِيحُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَوْلُهُ مِنْ السُّنَّةِ الْقِرَاءَةُ عَلَى الْجَنَازَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Intinya (Lihat Tulisan Merah) : "Membacakan untuk jenazah surat Al Fatihah. (Ahmad bin Hanbal) berkata, Hadits semakna diriwayatkan dari Ummu Syarik. Abu 'Isa berkata; Sanad hadits Ibnu Abbas bukan sanad yg kuat. Ibrahim bin Utsman ialah Abu Syaibah Al Wasithi, seorang yg haditsnya munkar. Dan yang benar dari Ibnu Abbas ialah perkataannya yg berbunyi; Termasuk perkara Sunnah ialah membacakan surat Al Fatihah atas jenazah".

Hadits Tirmidzi 948

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ

 سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ صَلَّى

 عَلَى جَنَازَةٍ فَقَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَقُلْتُ لَهُ فَقَالَ إِنَّهُ مِنْ السُّنَّةِ أَوْ مِنْ تَمَامِ

السُّنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ

 بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ

 يَخْتَارُونَ أَنْ يُقْرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ بَعْدَ التَّكْبِيرَةِ الْأُولَى وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ

 وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ و قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ لَا يُقْرَأُ فِي الصَّلَاةِ عَلَى الْجَنَازَةِ

 إِنَّمَا هُوَ ثَنَاءٌ عَلَى اللَّهِ وَالصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالدُّعَاءُ

 لِلْمَيِّتِ وَهُوَ قَوْلُ الثَّوْرِيِّ وَغَيْرِهِ مِنْ أَهْلِ الْكُوفَةِ وَطَلْحَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ

 عَوْفٍ هُوَ ابْنُ أَخِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ رَوَى عَنْهُ الزُّهْرِيُّ

Intinya (Lihat Tulisan Merah) : Melakukan shalat jenazah, lalu dia membaca Al Fatihah. Saya bertanya kepadanya, lalu dia menjawabnya bahwasanya termasuk dari Sunnah atau termasuk bagian dari Kesempurnaan Sunah. Abu Isa berkata:,"Ini merupakan Hadits Hasan Shohih". Diamalkan sebagian ulama dari kalangan Sahabat Nabi & Yang Lainnya. Mereka memilih pendapat bahwa agar dibaca Al Faatihah setelah Takbir Yang Pertama. Ini juga merupakan pendapat Syafi'i, Ahmad & Ishaq. Sebagian ulama berpendapat bahwa hal itu tidak dibaca pada Sholat Jenazah, tetapi hanya dengan memuji Allah, membaca Shalawat atas Nabi & berdo'a untuk mayit. Ini adalah pendapat Ats Tsauri & yang lainnya dari penduduk Kuffah, Thalhah bin Abdullah bin 'Auf yaitu anak saudara Abdurrahman bin 'Auf yang Az-Zuhri meriwayatkan darinya.

• Wahai Allooh SWT, bilamana tidak sampai ke Si MAYYIT, tentunya DALIL HADITS BUKHORI INI JUGA BATHIL HUKUMNYA

  Hadiits Buchoorii 1249

  حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدٍ عَنْ طَلْحَةَ
  
  
  قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ح حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
  
  
   كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
  
  
   عَوْفٍ قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
  
  
   عَلَى جَنَازَةٍ فَقَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ قَالَ لِيَعْلَمُوا أَنَّهَا سُنَّةٌ
  
  
  Perhatikan tulisan warna merah ... ! "Aku Sholat di belakang Ibnu 'Abbaas R'A terhadap Jenazah/Mayyit, maka dia membacanya dengan Fatihahnya Kitab Al Qur'aan. Ibnu 'Abbaas R'A berkata,"Agar Kalian semua memahami bahwasanya hal tersebut merupakan SUNNAH (ROSUULULLOOH SAW)".

• Wahai Allooh SWT, bukankah Surat Al Faatihah merupakan RAJA DARI SEGALA JENIS DO'A DALAM AGAMA ISLAM. Bilamana tidak sampai ke SI MAYYIT, ya berarti BUKAN RAJA SEGALA DO'A.
• Wahai Allooh SWT, bukankah KALAM YANG PALING ENGKAU CINTAI ADALAH KALAAMUL QUR'AAN YANG MERUPAKAN FIRMAN-MU YANG DIJADIKAN SUMBER HUKUM DARI SEGALA SUMBER HUKUM FIL ISLAAM. Bilamana begitu, maka otomatis dari sekian Kalaam dalam Al Qur'an yang paling tinggi derajatnya adalah AL FAATIHAH. Meskipun Ayat dan Surat selain dari Surat Al Faatihah derajatnya lebih rendah, namun TETAP SANGAT TINGGI DERAJATNYA KARENA SIAPAPUN DAN APAPUN TIDAK AKAN MAMPU MENANDINGI ALLOOH SWT UNTUK MEMBUAT SATU (1) AYAT SAJA, APALAGI 1 (SATU) SURAT.
• Wahai Allooh SWT, memang Saya sadar 100 % KEWAJIBAN MUSLIM MUSLIMAH bilamana ada yang WAFAT adalah : 1. Memandikan,  2. Mengkafani, 3. Menyolati, dan Menguburkan. Wahai Allooh, sebenarnya dengan 4 (empat) amalan di atas ini sudah cukup, NAMUN APAKAH SALAH "MENDO'AKAN KEPADA BELIAU MESKI SAYA HANYA KEPONAKAN KANDUNG ALIAS BUKAN PUTERA KANDUNG BELIAU". Bilamana di Luar 4 ini dianggap SALAH alias MARDUUDUN alias BID'AH DLOLAALAH YANG 100 % TIDAK BISA DITAWAR-TAWAR LAGI KARENA AKAN MENJADI PENGHUNI NERAKA, tentunya BATHIL PULA 'AMALIAH INI yakni :

• Kisah Rosuulullooh Muhammad SAW bersama Sahabat 'Umar bin Khottoob lewat Kuburan, lalu tiba-tiba Nabi Muhammad mengambil Selembar Pelepah Daun Kurma, lalu menancapkan di atas Kuburan dan mendoakannya dan berkata,"SELAMA PELEPAH DAUN INI MASIH BASAH, NISCAYA AKAN MENGURANGI BEBAN SIKSA KUBUR SI MAYYIT INI". Padahal bilamana dikaji mendalam Hadits tersebut, maka,"URUSAN NASIB SANG MAYYIT APAKAH KELAK DI SYURGA ATAUPUN NERAKA YA TETAP HAK PREROGRATIFNYA ALLOOH SWT". Bilamana ini BATHIL, ya sungguh-sungguh NA'UUDZU BILLAAHI MIN DZAALIK !

• Pelepah Daun Basah kok bisa bermanfaat terhadap Si Mayyit ? Apakah tidak termasuk SYIRIK & MUSYRIK ? Memangnya Nabi Muhammad SAW AHLI SYIRIK DAN MUSYRIK ? NA'UUDZU BILLAAHI MIN DZAALIK !  Apakah tidak termasuk ANIMISME dan DINAMISME yang SYIRIK dan MUSYRIK ? LHOOO ... LANTAS APAKAH MEMANGNYA NABI MUHAMMAD SAW AHLI SYIRIK dan MUSYRIK ? ALLLOOHU AKBAR 3x ! NA'UUDZU BILLAAHI MIN DZAALIK !

• Wahai Allooh SWT, Orang Dalam Kubur itu bagaikan Tahanan Sementara Di Kantor Kepolisian atau sedang DIPENJARA SUNGGUHAN di BALAI PEMASYARAKATAN, lalu APAKAH  SALAH PIHAK KELUARGANYA, SAHABATNYA, GURUNYA, ANAK BUAHNYA, TETANGGANYA MENJENGUKNYA DAN MEMBAWAKAN OLEH-OLEH KEPADA YANG BERSANGKUTAN DAN BUKAN UNTUK PEMBEBASAN SANG NARAPIDANA ?. URUSAN NANTI AKAN DIHUKUM MATI, PENJARA SEUMUR HIDUP, ATAU BAGAIMANA YA APA KATANYA KEPUTUSAN PENGADILAN NANTINYA. HANYA SAJA UNTUK URUSAN DUNIA, SELAMA DI PIHAK YANG BENAR, MAKA "DIUPAYAKAN UNTUK BEBAS DARI PENJARA ATAU HUKUMAN APAPUN. NAMUN UNTUK URUSAN ACHIRAT, KAMI HANYA MAMPU MEMOHON AMPUNAN BUAT YANG BERSANGKUTAN DAN DIAMPUNI APA TIDAK, DAPAT SIKSA KUBUR APA TIDAK, DAPAT SYURGA APA NERAKA KELAK, "100 % YA TETAP HAK MUTLAK PREROGRATIFNYA ALLOOH SWT".

• Wahai Allooh SWT, bilamana di Luar 4 (Empat) Kewajiban Urusan MAYYIT di atas, dinyatakan 'AMALAN SIA-SIA, maka niscaya tidak ada DALIL INI WAHAI ALLOOH SWT yakni :
  اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ
  
  
  صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
  
  
  “Apabila anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.”
  
  Lengkapnya/Aslinya  :
  
  

  عن أبي هريرة -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له، رواه مسلم
  
  Wahai  Allooh SWT, bilmana mengacu pada Dalil tersebut, bukankah SAYA bukanlah ANAK KANDUNG PAMANDAKU dan bilamana SAYA mengikuti PEMAHAMAN DI ANTARA SEBAGIAN SAUDARA SAUDARI ISLAM KAMI yang hanya boleh MENDO'AKAN KEPADA YANG WAFAT tadi hanyalah terbatas kepada  DO'A ANAK-ANAK SHOLEH DARI ALMARHUM/ALMARHUMAH  KEPADA YANG WAFAT  dan bukan dalam arti KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT. Bilaman hanya dipahami sebatas itu, tentunya JANAZAH TIDAK BOLEH DISHOLATI OLEH JAMA'AH KAUM MUSLIMIN alias HANYA BOLEH DISHOLATI DAN DIDO'AKAN OLEH ANAK-ANAKNYA SAJA. Bilamana jadinya kayak begini Wahai Allooh SWT, tentunya SHOLAT JANAZAH yang di dalamnya ada BACAAN AL QUR'AANNYA YAKNI AL FAATIHAH di mana telah diamalkan oleh KAMI SELAMA INI,"HUKUMNYA MARDUUDUN (TERTOLAK), BATIL, BID'AH DLOLAALAH DAN AMALIAH PENGANTAR AHLI NERAKA". Wahai Allooh SWT, bilamana jadinya kayak begini, SUNGGUH-SUNGGUH NA'UUDZU BILLAAHI MIN DZAALIK ! ALLOOHU AKBAR !

Setelah PERTARUNGAN BATIN YANG DAHSYAT DAN PERENUNGAN MENDALAM ATAS BEBERAPA PERTIMBANGAN DI ATAS, akhirnya KARENA TIDAK TEGA DAN DIDATANGI TERUS-MENERUS SELAMA 7 (TUJUH) MALAM  BERTURUT-TURUT DALAM KONDISI SITUASI YANG MENYERAMKAN DAN MEMPRIHATINKAN TERSEBUT, akhirnya SUHU putuskan :

• YAA ALLOOH, SEMASA HIDUP BELIAU TIDAK MAU TAHLILAN. SAYA SANGAT MENGHARHAI DAN MENGHORMATI PEMAHAMAN TERSEBUT, KARENA YANG DIPAHAMI OLEH BELIAU KHUSUSNYA DAN MUHAMMADIYYAH PADA UMUMNYA MERUPAKAN AMALAN SIA-SIA, BID'AH DLOLAALAH, AMALIAH YANG TIDAK AKAN PERNAH SAMPAI KEPADA MAYYIT, DAN AHLI NERAKA YANG MENJALANKANNYA, TETAPI KINI DI ALAM BARZAH BARU MENYADARI BAHWASANYA ACARA KIRIM DO'A LEWAT TAHLILAN ITU MEMBAWA MANFAAT BAGI SI MAYYIT,  DAN BUKAN AMALIAH BID'AH DLOLAALAH AHLI NERAKA, APALAGI DIKEMAS DENGAN TATA CARA YANG BENAR, MAKA IJINKAN SAYA MENGIRIM  DO'A KEPADA BELIAU LEWAT BACAAN SURAT AL FAATIHAH 3x dan AL ICHLAASH 3x. 

• YAA ALLOOH, AMPUNILAH BELIAU ! JAUHKAN DARI SIKSA KUBUR DAN ANUGERAHILAH NIKMAT KUBUR ! JAUHKAN BELIAU DARI SIKSA API NERAKA DAN JADIKANLAH AHLI SYURGA !  YAA ALLOOH, URUSAN VONIS DI YAUMIL HISAAB,"BELIAU MASUK SYURGA APA NERAKA, ITU SEMUA 100 % HAK PREROGRATIF ENGKAU, NAMUN AKU MEMOHON BELIAU SEBAGAI AHLI SYURGA DAN MINIMAL YAA ALLOOH MENGURANGI SIKSA KUBURNYA !". 

• YAA ALLOOH, SAYA YAKIN 100 % BAHWASANYA KIRIM DO'A KEPADA MAYYIT ITU ADA MANFAATNYA YANG JAUH DARI JERATAN BID'AH DLOLAALAH DAN AHLI NERAKA, MAKA KARENA ITU SAYA MOHON BERIKANLAH PENANDA BAHWASANYA DO'A SEDERHANA YANG SAYA KIRIMKAN INI MEMBAWA MANFAAT. AAMIIIIIIN 3x". 

Atas kehendak ALLOOH SWT, mulai malam ke 22 s.d. hari Ahad, tanggal  14 April 2013 ini (= penulisan Artikel ini), setiap mimpi bertemu beliau selalu dalam kondisi situasi yang menyenangkan dan bahkan seringkali memberi nasehat kepada SUHU bilamana SUHU telah berbuat SALAH dan seluruh nasehatnya 100 % TIDAK MENYALAHI AL QUR'AANUL KARIIM dan AL HADIITS. ALHAMDU LIL LAAH. ALLOOHU AKBAR ! 

Oh, itu MIMPI-MIMPI SYAITHOONIAH IBLIISIYYAH ? Lha WONG yang mengalami LANGSUNG SUHU SENDIRI, memangnya Anda tahu ... ? Memangnya SUHU ini ALIRAN PEMUJA SYAITHONIAH IBLIISIYYAH ? NA'UUDZU BILLAAHI MIN DZAALIK !!! 

Apalagi Nasehat-Nasehat Pamanda Kyahi Soebakir Affandi Asy SYihabyy Al Muntholibyy yang SUHU dapatkan selama dalam ALAM MIMPI selama ini, ALHAMDU LIL LAAH 100 % TIDAK BERTENTANGAN DENGAN AL QUR'AAN dan AL HADIITS. ALLOOHU AKBAR !!!

Meskipun demikian, SUHU SUNGGUH SANGAT MENYAYANGKAN adanya PEMAHAMAN DAN PRAKTEK DI ANTARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT di mana semasa hidupnya TIDAK PERNAH SHOLAT, INFAAQ, SHODAQOH, PUASA ROMADLOON dan ZAKAT, kecuali SYAHAADATAINI dan inipun saat MENIKAH saja, lalu dengan enaknya dan entengnya memahami dan mengatakan,"KAMI TIDAK PERLU 'IBADAH yang tersebut di atas, toh nanti setelah SAYA MATI dan DIKUBURKAN, akan banyak Orang yang MENAHLILKAN SAYA. 

• Sayapun termasuk Orang Kaya, bilamana nanti Mati, harta benda Saya boleh diinfaqkan, dishodaqohkan, dizakatkan dan diwakafkan untuk menebus seluruh DOSA SAYA KETIKA MASIH HIDUP DULU. Lho ? Kok nyimuuuut ! Ueeeeenak saja ..... ! 
• Lebih tragis lagi, 'AMAL DIKELUARKAN di mana SI PEMILIK HARTA BENDA YANG TELAH WAFAT TERSEBUT SELAMA HIDUPNYA TIDAK PERNAH MELAKUKAN HUKUM ISLAAM YANG LIMA (5) KECUALI SYAHAADATAINI PADA SAAT MENIKAH SAJA TERMASUK BERAMAL UNTUK SESAMA DAN ATAU URUSAN APAPUN DAN TIDAK ADA NIATAN APAPUN UNTUK MELAKUKANNYANA, LHA KOK TIBA-TIBA SETELAH WAFAT SANG KELUARGA YANG MENINGGAL MENGELUARKAN 'AMAL SHODAQOH DAN INFAQNYA. NA'UUDZU BILLAAHI MIN DZAALIK ! BISMILLAAHI MAA SYAA-ALLOOH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH ... !!! YAA ALLOOH BIMBINGLAH KAMI SEMUA KE JALANMU YANG LURUS ... AAMIIIIIIN 3x.

Ingat, Ingat, dan Ingatlah !  'Amal  'Ibadah yang paling menentukan untuk MASUK SYURGA KELAK terletak pada 'AMALIAH SHOLAT  BAIK SHOLAT WAJIB  MAUPUN SHOLAT SUNNAH, sedangkan 'AMALIAH LAINNYA bersifat melengkapi, menutupi, menyempurnakan dan sekaligus untuk menentukan pada LEVEL DERAJAT SYURGA YANG MANA YANG AKAN DIBERIKAN KELAK KEPADA YANG BERSANGKUTAN.


Yang ANTI TAHLIIL  ya kebablasan MENOLAKNYA karena beranggapan PARA PELAKUNYA KELAK AKAN MENJADI PENGHUNI NERAKA SELURUHNYA ... !

Yang PRO TAHLIIL , sebagian terjebak ke praktek YANG TERLARANG DALAM ISLAM yakni :

• Bilamana yang meninggal ORANG KAYA, maka yang datang berduyun-duyun ngalah-ngalahi PERINTAH SHOLAT JAMA'AH karena ada BONUS DUNIAWI yakni Dapat Uang Sholawatan, Makanan Minuman Berlimpah, Enak dan Lezat dan bisa membawa pulang dalam jumlah yang lumayan besar, apalagi yang mati ORANG KAYA RAYA, tentunya akan dapat yang lebih dari itu.
• Ketika diajak SHOLAT BERJAMA'AH beralasan bisa Jama'ah sama Istri, Anak dan Keluarganya padahal dalam prakteknya banyak tidaknya dan perintah Jama'ah Sholat Wajib itu lebih banyak diperuntukkan untuk BERJAMA'AH  di MUSHOLLA/MASJID.
• Bilamana yang meninggal ORANG MISKIN, maka yang datang sedikit karena Tidak Ada Uang Sholawatan, Makanan Minuman Sedikit, Tidak Enak dan Tidak Lezat dan tidak bisa membawa pulang sesuai dengan harapan semula, apalagi yang wafat itu ORANG FAKIR MISKIN, tentunya lebih parah lagi kejadiannya.
• Mengadakan Tahliilan dengan cara BERHUTANG. 
• Tentunya jauh akan lebih tercela lagi bilamana untuk Tahliiilan berasal dari hasil Copetan, Perjudian, Hasil Curian, Begalan, Rampokan, Korupsi, WTS-an, Mucikarian. Na'uudzu billaahi min dzaalik !!! ALLOOHU AKBAR !!!

Sekiranya YANG PRO TAHLIIL khususnya pada saat HARI-HARI WAFATNYA mampu tampil :

1. 100 %  JAMA'AH YANG MENAHLIILKAN TIDAK MAKAN MINUM,"TENTUNYA NILAINYA SEMPURNA",
2. 100 % jamuan makan minum ditanggung oleh JAMA'AH TAHLIIL dan sekedarnya saja, tentunya NILAINYA BRILIAN,  
3. 100 % seluruh HASIL ULURAN TANGAN BANTUAN dari PARA JAMA'AH TAHLIIL oleh Keluarga Yang Wafat diinfaqkan ke Yayasan Panti Asuhan atau Pengembangan Pendidikan Islam atau Pembangunan Masjid,"TENTUNYA MERUPAKAN KELUARGA YANG LUAR BIASA KARENA MESKI BERDUKA MAMPU BERAMAL SHOLEH MESKI HAL INIPUN ROSUULULLOOH SAW TIDAK MENYURUHNYA DAN TIDAK SEMUA KELUARGA MAMPU MELAKUKANNYA. INIPUN TIDAK DISYARI'ATKAN. ITU SEMATA-MATA KEIHLAASAN DARI SOOHIBUL BAIT YANG TIDAK DIPAKSA ATAU DISINDIR-SINIR ATAU DISENTIL-SENTIL OLEH SIAPAPUN".

Yang ANTI TAHLIIL, beberapa tahun terachir ini ternyata ada TRADISI BARU di mana Mereka (Keluarga Dekat Yang Meninggal) menyumbangkan SELURUH HASIL BARANG DAN UANG DARI PARA PENTA'ZIYAH ke :

1. Yayasan Panti Asuhan yang sekelompok dengan Mereka.
2. Masjid yang sekelompok dengan Mereka.

Pertanyaannya, APAKAH HAL TERSEBUT DISYARI'ATKAN ??? Berarti kan MASUK KATEGORI BID'AH DLOLAALAH YANG AHLI NERAKA !? Bukankah Rosuululllooh SAW memerintahkan untuk menyantuni kepada Keluarga Yang Meninggal ?

1. Bilamana yang meninggal Orang Yang Kelas (Menengah, Kaya atau Kaya Raya), lalu Hasil Santunan Penta'ziyah disumbangkan ke Masyarakat, ya masih wajar, namun apa DISYARI'ATKAN ?
2. Bilamana yang meninggal Orang  Miskin atau bahkan Faqir Miskin, apa juga harus menyumbangkannya ke Masyarakat ? Apakah Syari'atnya begitu ?

Nah, ternyata mau tidak mau KITA SEMUA HARUS LEBIH ARIF BIJAKSANA, BIJAKSINI, BIJAKSITU DALAM MEMAHAMI HUKUM ISLAAM alias JANGANLAH BERLEBIHAN LEMESNYA/LUWESNYA DAN JANGANLAH PULA KAKU-KAKU ATAU TERLALU KAKU. ALLOOHU AKBAR 41x !

BERSAMBUNG

و الحمد لله رب العالمين 

صلى الله على محمد 

Categories: Wasiat Pamanda Kyahi Soebakir Affandi Asy Syihabyy 1992