ANAK SEBAGAI MANUSIA, BUKAN PAJANGAN....
Mutawakkil Abu Ramadhan
Jangan remehkan masalah imajinasi anak, apalagi menstigmakannya. Ahli neurologi sudah menegaskan bahwa imajinasi adalah bagian penting dari struktur pemikiran seorang manusia.
Imajinasi akan menciptakan kreatifitas, kreatifitas akan menciptakan inovasi, inovasi akan memastikan bahwa hidup ini akan selalu berjalan kedepan, bukan ke belakang. Korea Selatan,Taiwan dan Jepang memastikan bahwa kemakmuran hidup bukan dari kekayaan materi akan tetapi dari kekayaan karya intelektual, karya intelektual lahir dari kultur masyarakat yang menghargai inovasi.
Dalam meluncurkan teleskop Hubble, NASA nyaris bangkrut karena kesalahan akurasi cermin teleskopnya. Proyek milyaran dollar inipun dicap oleh kubu konservatif yang kolot sebagai penghamburan uang negara. Dengan keteguhan NASA, akhirnya mampu membentuk opini bahwa teleskop angkasa Hubble ini perlu diperbaiki. Setelah diperbaiki, terjadilah loncatan sains yang tidak pernah terbayang sebelumnya, misteri kosmos pun terungkap, dan teori teori dasar astrofisika banyak yang merubah dan mewarnai kehidupan kita saat ini, seperti teknologi nano,CT SCAN, teori waktu dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan.
Banyak dari ayah/ibu yang memerankan sosok superpower didepan anaknya sendiri, ayah/ibu semacam ini akan berperan sebagai si mahatahu segalanya dan si mahabisa segalanya.
Selera,pandangan, kecenderungan bahkan kepentingan pribadipun menjadi bagian terpenting dalam membentuk seorang anak. Saat si anak bisa mendebat maka si ayah/ibu langsung naik pitam, saat si anak menunjukkan kecenderungan dan bakat yang berlainan dengan ayah/ibu langsung sinis dan menihilkan. Saat seorang anak menunjukkan kreatifitas ternyata dipersepsi oleh ayah/ibu sebagai kesalahan.
Banyak yang sinis terhadap film fiksi ilmiah, mereka nggak ngerti bahwa banyak dari film fiksi ilmiah adalah proyeksi perkembangan sains dan teknologi kedepan yang berbasis teknologi sekarang, seperti teknologi anti gravitasi, bio teknologi, frekwensi quantum dsb dsb. Oleh karena itu mengapa masyarakat kita sempat gagap secara teknologi saat menghadapi realitas dari kemunculan teknologi transportasi online contohnya. Masyarskat kita lebih banyak suka film koboy, perang,silat,drama melankolis yang hanya menpermainkan perasaan akan tetapi menumpulkan visi dan imajinasi.
Sebagai orangtua, kita perlu melihat anak sebagai seorang manusia/khalifah bukan sekedar sebagai bawahan yang harus selalu nurut, bahkan sebagai subordinasi dari egosentris si orangtua.
[03/08 20:39] Lek Abu N: 🌴⭐ MENGENALI MUSANG DARI DOMBA ⭐🌴
Sobat! Telah beratus ratus tahun Allah menceritakan bahwa orang-orang kafir itu kejam nan bengis. Mereka berdarah dingin, alih-alih hanya darah ummat Islam, darah para nabipun mereka tumpahkan. Alih-alih hak asasi manusia, hak asasi Allah saja mereka rampas. Alih-alih kehormatan dan harga diri ummat Islam, kehormatan Allah-pun mereka langgar.
Simaklah firman Allah Ta'ala berikut :
وَمَا قَدَرُوا اللهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Mereka tiada menghormati Allah dengan sebenarnya penghormatan, padahal bumi seluruhnya akan Ia genggam, dan seluruh langit akan Ia gulung dengan Tangan Kanan-Nya. Maha Suci Allah lagi Maha Tinggi dari segala yang mereka sekutukan. ( Az Zumar 67)
Pada ayat lain Allah berfirman:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya kesyirikan itu ialah kelaliman yang sangat besat ( Lukman 13)
Saudaraku! Masihkah anda hanyut dalam mimpi bahwa orang-orang kafir akan menghormati anda dan agama anda? Masihkan anda mengimpikan bahwa orang-orang kafir akan menjaga hak hak anda?
Masihkah anda menutup mata dari sejarah panjang darah ummat Islam yang terus membanjiri bumi Allah ? Belum cukupkah Petaka yang menimpa saudara-saudara kita Muslim Rohingya, Afganistan, Suriah, Cina, Iraq dan lainnya sebagai buktinya? Masihkah anda menantikan giliran sebagai korbannya?
Karena itu, bila anda tidak ingin menjadi korban selanjutnya maka tunaikanlah pesan Allah Ta'ala berikut:
وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka, segala kekuatan yang dapat engkau siapkan; berupa pasukan berkuda, yang dengannya angkau dapat menggetarkan musuh-musuh Allah dan juga musuh-musuh kalian. Dan juga menggetarkan musuh-musuh lain yang tidak kalian ketahui, namun Allah mengetahui keberadaan mereka ( musuh dalam selimut ). Dan tiada yang engkau belanjakan di jalan Allah melainkan Allah pasti memberikan imbalannya kepada kalian sedangkan kalian tidak dianiaya. ( Al Anfal 60 )
Dan tahukah saudaraku! Kekuatan yang paling urgen untuk kita persiapkan saat ini ialah kekuatan idiologi, akidah dan iman. Dengannya kita dapat mengenali musuh dan kawan, membedakan musang berbulu domba yang hobi berseragam dengan seragam ummat Islam, namun hobinya menjual islam dan ummatnya kepada musuh-musuh Islam.
Apalah artinya anda memiliki senjata dan kekuatan paling canggih bila anda belum mampu membedakan musang dari domba?
Sumber :
http://bbg-alilmu.com/archives/13871
✒ Ditulis oleh. Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri.
***
0 Comments:
Post a Comment